REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menyatakan pada Kamis (18/6) bahwa angkatan laut negaranya telah berhasil menembakkan rudal kapal tempur buatan dalam negeri, sebuah uji coba dalam latihan perang di wilayah utara Samudera Hindia dan di dekat wilayah menuju Teluk Persia.
"Selama latihan ini, rudal-rudal jarak pendek dan jarak pendek (dengan target) pesisir ke laut dan laut ke laut telah berhasil ditembakkan dari pesisir, juga dek kapal, mengenai sasaran dengan tepat," demikian dikutip dari laporan kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim.
Uji coba itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) berupaya memperpanjang aturan PBB soal embargo senjata bagi Iran yang akan selesai pada Oktober di bawah perjanjian nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan dunia yang mana AS kemudian menarik diri. Rudal kapal tempur generasi terbaru itu mempunyai jarak tembak hingga 280 kilometer. Pada April lalu, Iran menyebut pihaknya sudah meningkatkan jarak tembak misil kapal tempur hingga 700 kilometer.
Sejumlah analis militer Barat berpendapat bahwa Iran melebih-lebihkan kemampuan senjata mereka, tetapi (para analis itu) prihatin pada program rudal balistik jarak jauh milik Iran. Keprihatinan ini yang mendorong Amerika Serikat meninggalkan kesepakatan nuklir tahun 2015 untuk mengekang ambisi nuklir Iran. AS akan melonggarkan sanksi ekonomi jika Iran meninggalkan program nuklirnya.