REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pemerintah Nepal dilaporkan mengawasi perselisihan India-China di Himalaya. Nepal yang mengatakan terus memonitor perkembangan bentrokan India-China juga bersengketa dengan India di wilayah Kalapani.
"Peristiwa itu tidak boleh berdampak ke mana-mana di kawasan," kata Menteri Luar Negeri Pradeep Gyawali pada Kathmandu Post, seperti dilansir dari Aljazirah, Jumat (19/6).
Di surat kabar yang sama Direktur Eksekutif Pusat Kajian Nepal dan Asia, di Tribhuvan University, Mrigendra Bahadur Karki mengatakan konflik dengan China mungkin akan membuat India lebih lunak ke Nepal, terutama dalam perselisihan perbatasan antarkedua negara.
Perselisihan terbaru dipicu jalan Lipulekh sepanjang 80 kilometer yang menjadi rute terpendek antara New Delhi dan Kailash-Mansarovar, situs ziarah yang dihormati umat Hindu di dataran tinggi Tebet. Nepal menuduh jalan itu melewati wilayah mereka tanpa izin.
Sementara itu, India mengumumkan tetap mengikuti pertemuan trilateral dengan Rusia dan China pada 23 Juni mendatang. Hal itu disampaikan setelah bentrokan antara tentara India dan China di Himalaya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar tetap bergabung dalam rapat yang digelar secara virtual itu. India dan China saling menyalahkan atas bentrokan yang menewaskan 20 orang tentara India itu.