REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand berencana untuk mengizinkan beberapa warga asing berkunjung mulai pekan depan. Keputusan ini dikeluarkan Rabu (24/6) sejalan dengan pelonggaran pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona baru.
Warga asing yang bisa masuk harus mendaftarkan diri untuk karantina selama 14 hari. Juru bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19, Taweesin Wisanuyothin, warga asing pun perlu memiliki izin kerja, investor, dan eksekutif bisnis.
Langkah-langkah baru akan berjalan pada persetujuan oleh gugus tugas pemerintah yang telah melakukan pertemuan awal pekan ini. Selain kelompok tersebut, wisatawan medis juga akan diizinkan untuk masuk Thailand.
Regulator penerbangan Thailand telah melarang penerbangan komersial internasional hingga akhir Juni. Namun, beberapa perjalanan bisnis dapat dilanjutkan pada Juli.
"Tidak akan ada pembukaan penerbangan yang lengkap dalam waktu dekat karena krisis masih berlangsung secara global, tetapi pengaturan dapat dibuat untuk perjalanan asing tertentu," kata Taweesin.
Pelaku bisnis jangka pendek diharuskan memiliki sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka bebas dari virus corona, asuransi kesehatan, dan mengizinkan tenaga medis untuk memantau saat berada di Thailand. Namun, mereka mungkin merasa sulit untuk memperoleh sertifikasi bebas virus karena pengujian terbatas dan penerbangan ke Thailand juga tertahan.
Turis dari negara-negara dengan kasus yang berkurung akan diizinkan untuk masuk pada Agustus. Namun, mereka akan melakukan kegiatan terbatas pada ruang tertentu yang pemerintah sebut "karantina villa".