Sabtu 04 Jul 2020 12:49 WIB

75 Ribu warga Jepang Dievakuasi karena Hujan Lebat

Sekitar 75 ribu orang diminta untuk mengungsi di Jepang barat karena hujan deras

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Seorang pria menyaksikan Sungai Kuma di Prefektur Kumamoto meluap, Sabtu (4/7). Sekitar 75 ribu orang diminta untuk mengungsi di Jepang barat karena hujan deras.
Foto: Jiji Press/EPA
Seorang pria menyaksikan Sungai Kuma di Prefektur Kumamoto meluap, Sabtu (4/7). Sekitar 75 ribu orang diminta untuk mengungsi di Jepang barat karena hujan deras.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Sekitar 75 ribu orang diperintahkan untuk mengungsi di Jepang barat karena rekor hujan deras memicu banjir dan tanah longsor, Sabtu (4/7) waktu setempat. Hujan lebat membuat para warga banyak yang terdampar dan 13 hilang.

Menurut media setempat yang dilansir laman Channel News Asia, badan cuaca negara mengeluarkan peringatan darurat tingkat tinggi dari hujan lebat ke wilayah Kumamoto dan Kagoshima di pulau Kyushu. Tayangan televisi menunjukkan bahwa kendaraan-kendaraan terendam banjir di tempat parkir di dekat sungai yang banjir, sementara beberapa jembatan dilaporkan hanyut.

Baca Juga

NHK melaporkan, tim penyelamat sedang mencari tiga orang di Kumamoto setelah tanah longsor mengubur rumah mereka. "Kami telah mengeluarkan perintah evakuasi setelah hujan lebat," kata Toshiaki Mizukami, seorang pejabat dari prefektur Kumamoto.

"Kami sangat mendesak orang untuk mengambil tindakan untuk melindungi hidup mereka karena hujan masih deras," ujarnya menambahkan.

Kyodo News mengatakan 75 ribu penduduk di Kumamoto dan Kagoshima diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka, dengan hampir 100 orang dilaporkan terdampar. Pemerintah setempat telah meminta pasukan untuk bergabung dengan operasi penyelamatan.

Beberapa layanan kereta, termasuk operasi kereta peluru Shinkansen, telah ditangguhkan di wilayah tersebut. Jepang saat ini sedang musim hujan, yang sering menyebabkan banjir dan tanah longsor dan mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan perintah evakuasi. Sejauh ini tidak ada korban atau cedera yang dilaporkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement