REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pelajar asing yang datang dari Eropa dibebaskan dari larangan perjalanan yang diberlakukan Amerika Serikat karena pandemi Covid-19. Hal itu dikatakan Departemen Luar Negeri AS kepada kongres pada Kamis (17/7).
Departemen Luar Negeri juga mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mereka akan menawarkan pengecualian untuk beberapa peserta program pertukaran budaya (au pair) dan anggota keluarga pemegang visa di Amerika Serikat. Hal itu menurut sebuah memo yang dikirim ke anggota parlemen dan dilihat oleh Reuters.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk secara bertahap membuka kembali perjalanan internasional setelah adanya pembatasan menyeluruh selama berbulan-bulan akibat pandemi virus corona baru. Presiden Donald Trump pada Maret melarang masuk wisatawan dari sebagian besar negara Eropa karena kasus Covid-19 melonjak di wilayah tersebut sebelum penyakit itu menyerang Amerika Serikat.
Uni Eropa mulai mengizinkan perjalanan non-esensial dari sejumlah negara terbatas bulan lalu. Tetapi para wisatawan dari Amerika Serikat, tempat kasus virus corona telah meningkat dengan cepat dalam beberapa minggu terakhir, tetap dilarang. Keputusan AS untuk mengizinkan masuk siswa Eropa itu diambil setelah pemerintahan Trump sebelumnya menyetujui kebijakan yang bisa memaksa puluhan ribu siswa internasional meninggalkan Amerika Serikat jika kelas mereka seluruhnya dilakukan secara daring.
China, Brasil, dan Iran menghadapi larangan bepergian yang serupa, tetapi siswa dari negara-negara tersebut tidak termasuk dalam pengecualian AS Siswa di negara-negara Eropa yang sudah memiliki visa untuk belajar di Amerika Serikat dibebaskan dari larangan tersebut, menurut memo itu.
Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan pasangan dan anak-anak dari pekerja asing tertentu yang datang ke Amerika Serikat dapat memenuhi syarat untuk pengecualian, termasuk pasangan pekerja terampil dengan visa jenis H-1B. Departemen Luar Negeri AS sejauh ini belum menanggapi permintaan komentar.