REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Inggris Dominic Raab mengatakan, sudah jelas masyarakat minoritas Muslim Uighur mengalami pelanggaran hak asasi manusia. Raab menyampaikan hal itu dalam program 'The Andrew Marr Show' di stasiun televisi BBC.
"Jelas ada pelanggaran hak asasi yang keterlaluan, menjijikan yang sedang terjadi, itulah mengapa di PBB di Jenewa bersama dengan 27 mitra kami mengangkat isu ini, menyuarakan pelanggaran hak asasi manusia pemerintah China terhadap masyakarat Uighur dan juga Hong Kong," kata Raab, Ahad (19/7).
Di program yang sama Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming mengatakan sebagian besar masyarakat Uighur hidup bahagia. Ia juga menegaskan masyarakat etnik minoritas di China diperlakukan setara.
Dalam acara tersebut Liu mengatakan Cina akan menanggapi dengan tegas setiap upaya Inggris memberikan sanksi pada pejabat China dengan alasan Undang-undang Keamanan Nasional di Hong Kong. "Jika pemerintah Inggris berjalan begitu jauh dengan memberlakukan sanksi pada setiap individu di Cina, Cina pasti akan meresponnya dengan tegas," kata Liu.
Ia menambahkan hal ini dapat dilihat dalam respon Cina terhadap sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) pada pejabat Cina yang terlibat dalam pengesahan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. "Mereka sanksi pejabat Cina, kami sanksi senator-senator mereka, pejabat-pejabat mereka," tambah Liu.