REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV -- Ketua oposisi pemerintah Israel Yair Lapid mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dari jabatannya. Dalam rapat fraksi partainya Yesh Atid di Knesset, Lapid mengatakan Netanyahu gagal mengatasi krisis kesehatan publik dan ekonomi yang kini menerpa Israel.
"Benjamin Netanyahu harus mundur, dia gagal, dia kehilangan kendali, krisis virus corona tak teratasi, begitu pula dengan aspek ekonomi dan aspek kesehatan, dia bukan pemimpin, dia orang PR (public relation)," kata Lapid seperti dilansir the Times of Israel, Selasa (21/7).
Lapid mengatakan pada Januari mendatang saat gelombang Covid-19 berada di puncaknya pada musim dingin Netanyahu akan berada di pengadilan sebagai terdakwa beberapa kali dalam sepakat. Ia mengakui di masa lalu Netanyahu memiliki sejumlah prestasi tapi kini saatnya ia perdana menteri itu pergi.
Lapid mengatakan apabila Netanyahu mundur maka akan kesempatan untuk membentuk pemerintahan dan koalisi baru dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
"Apabila Netanyahu mundur dalam 48 jam, kami akan membentuk pemerintahan darurat yang nyata, pemerintahan bersatu yang nyata, bukan pemerintahan besar yang tak terhubung yang sekarang kami terjebak dengannya tapi sesuatu yang nyata, delapan belas menteri, pemerintah yang efisien, efektif, dan memiliki tujuan," katanya.
Lapid yakin ketika Netanyahu mundur semua faksi akan bersatu. "Kami sedang di masa darurat nasional, saya menyerukan semua faksi di Knesset menunjukkan padanya pintu keluar," kata Lapid.