Rabu 22 Jul 2020 06:04 WIB

Greta Thunberg akan Donasikan Hadiah Nobel Gulbenkian

Donasi akan diberikan untuk membantu penduduk adat Amazon perangi corona.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Greta Thunberg.
Foto: ist
Greta Thunberg.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Aktivis iklim remaja asal Swiss, Greta Thunberg bakal menyumbangkan sebagian dari hadiah nobel Gulbenkian. Uang sebesar 1,14 juta dolar AS akan didonasikan terutama untuk memerangi virus corona untuk penduduk adat di Amazon Brasil.

Pekan ini, Thunberg memenangkan Hadiah Gulbenkian pertama untuk Kemanusiaan yang diluncurkan oleh Yayasan Portugal Calouste Gulbenkian karena aktivitas lingkungannya. Dalam sebuah video di Twitter usai menerima kehormatan itu, dia mengatakan hadiah kemenangannya melebihi dari apa yang ia bayangkan sebelumnya.

Baca Juga

"Semua uang hadiah akan saya sumbangkan melalui berbagai yayasan, organisasi, dan proyek yang bekerja untuk membantu orang-orang di garis depan yang terkena dampak krisis iklim dan krisis ekologi, terutama di negara dunia ketiga," kata Thunberg dikutip CNN, Rabu (22/7).

Melalui yayasan eponymous-nya, Thunberg mengatakan dia akan menyumbangkan 114 ribu dolar AS untuk SOS Amazonia. Ini adalah sebuah organisasi lingkungan yang bekerja untuk melindungi hutan hujan yang juga bekerja memerangi pandemi di wilayah adat Amazon melalui akses ke kebersihan dasar, makanan dan peralatan kesehatan.

Menurut Ketua Grand Jury Orize Jorge Sampaio, Thunberg terpilih di antara 136 nominasi dari 46 negara untuk hadiah tahunan pertama karena kemampuannya untuk memobilisasi generasi muda demi perubahan iklim.

Pada Mei lalu, Thunberg juga menerima penghargaan terpisah untuk aktivitasnya soal iklim. Dia menyumbangkan semua hadiahnya atau senilai 100 ribu dolar AS ke UNICEF untuk melindungi anak-anak dari pandemi Covid-19. Badan amal yang memberinya hadiah, yayasan Human Act Denmark meluncurkan kampanye untuk melindungi kesejahteraan anak-anak selama pandemi.

Thunberg berusia 15 tahun ketika dia pertama kali mulai melakukan kampanye iklim. Akhirnya, dia memobilisasi ribuan anak muda di seluruh dunia untuk bolos sekolah setiap Jumat untuk memprotes krisis iklim.

Pada Agustus 2019, ia berlayar melintasi Samudra Atlantik dari Inggris ke New York menggunakan perahu layar tanpa emisi untuk berbicara di KTT Aksi Iklim PBB. Pada KTT bulan September, ketika dia berusia 16 tahun, dia menyampaikan pidato yang mengutuk peserta KTT karena menghargai 'pertumbuhan ekonomi abadi' atas lingkungan.

Kemudian pada 2019, Thunberg dinobatkan sebagai Person of the Year majalah Time dan dianggap sebagai pelopor tahun itu untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Hadiah Nobel Perdamaian akhirnya diberikan kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed karena mengakhiri konflik negara dengan Eritrea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement