Kamis 23 Jul 2020 10:40 WIB

Jenazah Covid-19 di Texas Disimpan di Truk Pendingin

Lima truk pendingin dipakai untuk menyimpan jenazah pasien Covid-19

Petugas kesehatan mengangkut mayat ke truk kulkas yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara di Amerika Serikat
Foto: EPA-EFE/Peter Foley
Petugas kesehatan mengangkut mayat ke truk kulkas yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Negara Bagian Texas pada Rabu (22/7) mencatat angka tertinggi korban meninggal Covid-19 dalam satu hari dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit di negara bagian itu. Pemerintah negara setempat pun terpaksa menyimpan mayat-mayat dalam truk-truk berpendingin serta menyerukan perintah agar warga tinggal di rumah.

Texas, yang melaporkan 197 kematian dan 10.893 orang dirawat di rumah sakit, menjadi salah satu negara bagian terparah dilanda Covid-19. Wilayah Hidalgo, di ujung bagian selatan negara bagian itu, yang berbatasan dengan Meksiko, mengalami peningkatan 60 persen pada pekan lalu, menurut Reuters, dengan kematian dua kali lipat mencapai angka lebih dari 360.

"Kita harus menjerat virus ini, kuda jantan ini, menurunkan kembali angka-angka dan mengendalikan hal ini. Karena rumah sakit rumah sakit kita...merupakan zona perang, mereka sedang benar-benar bertarung saat ini," Hakim Wilayah Hidalgo Richard Cortez.

Cortez, tokoh Demokrat yang berperan sebagai pejabat tinggi wilayah itu, mengeluarkan satu perintah berlindung di tempat bagi warga. Amanat itu mengakibatkan dia berselisih dengan Gubernur dari Republik Greg Abbot, yang berpendapat bahwa pejabat lokal tak punya wewenang memerintahkan warga berdiam di rumah.

Krematorium-krematorium di kawasan Hidalgo memberlakukan daftar tunggu dalam dua pekan, kata Cortez, memaksa wilayah itu menggunakan lima truk berpendingin yang dapat menyimpan 50 jasad setiap truknya.

Pejabat medis Hidalgo, Dr Ivan Melendez, menyalahkan langkah Abbot yang menghalangi para pejabat lokal memerintahkan warga tinggal di rumah untuk mengatasi lonjakan penularan virus corona. Langkah itu dinilai membuat macet sistem medis setempat di setiap tingkat.

"Apakah saya berpendapat bahwa perintah tinggal di rumah secara medis disarankan dalam masalah ini? Pasti," kata Melendez.

Pada Selasa, kematian akibat corona di AS mencapai 1.000 dalam satu hari untuk pertama kalinya sejak 10 Juni. Lebih dari 142.000 orang meninggal di negara itu selama lima bulan terakhir dan kematian sedang meningkat di 23 negara bagian, menurut hitungan Reuters.

Tiga negara bagian terpadat penduduk, Florida, Texas dan California, berada di puncak daftar 44 negara bagian di mana kasus-kasus Covid-19 sedang meningkat.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement