Ahad 26 Jul 2020 15:37 WIB

Pendatang dari Spanyol Dikarantina Setibanya di Inggris

Terjadi lonjakan kasus baru Covid-19 di Spanyol dalam beberapa hari terakhir.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Andri Saubani
Warga Inggris di Oxford Street, London, Inggris, Jumat (24/7). Inggris memberlakukan kebijakan karantina bagi pendatang dari Spanyol. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/WILL OLIVER
Warga Inggris di Oxford Street, London, Inggris, Jumat (24/7). Inggris memberlakukan kebijakan karantina bagi pendatang dari Spanyol. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pemerintah Inggris menerapkan aturan karantina selama dua pekan kepada semua pelancong atau pendatang maupun warga Inggris dari Spanyol. Aturan ini digalakkan secara mendadak setelah tercatatnya lonjakan kasus virus corona baru atau Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di Spanyol.

Keputusan Inggris berarti mewajibkan siapa pun yang kembali dari Spanyol harus melakukan isolasi selama dua pekan setelah ketibaan di Inggris. Para menteri mengeluarkan Spanyol dari daftar negara-negara aman untuk melakukan perjalanan setelah peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga

"Pusat Biosecurity Bersama bersama dengan Kesehatan Masyarakat Inggris memperbarui penilaian Covid-19 dari Spanyol berdasarkan data terbaru. Akibatnya, Spanyol telah dihapus dari daftar negara-negara di mana penumpang yang tiba di Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara dibebaskan dari kebutuhan untuk mengisolasi diri. Kami selalu jelas bahwa kami akan segera bertindak untuk menghapus negara di mana diperlukan," ujar pernyataan resmi pemerintah Inggris dikutip laman Guardian, Ahad.

Kewajiban karantina bagi pendatang asal Spanyol mulai diterapkan di Inggris pada Sabtu (26/7) malam waktu setempat. Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengimbau semua warga untuk menghindari perjalanan ke Spanyol.

Kantor Luar Negeri mengatakan kewajiban karantina juga merekomendasikan terhadap semua perjalanan kecuali perjalanan penting ke daratan Spanyol. Canary dan Kepulauan Balearic Spanyol tidak dicakup oleh saran untuk menghindari perjalanan, namun harus dikarantina.

Menanggapi hal ini, seorang juru bicara kementerian luar negeri Spanyol mengatakan Spanyol menghormati keputusan Inggris. Pengecualian Spanyol dari koridor perjalanan yang dilindungi akan menyebabkan kekhawatiran di Madrid yang memberikan pukulan berat bagi sebuah negara yang berusaha memulihkan musim pariwisatanya setelah sektor ini terpukul akibat lockdown atau karantina wilayah karena virus dan pembatasan perjalanan.

Turis Inggris menyumbang lebih dari 20 persen pengunjung asing tahun lalu, yang termasuk kelompok terbesar berdasarkan kebangsaan. Pariwisata biasanya menyumbang 12 persen dari ekonomi Spanyol.

Di Spanyol, para kritikus menaggapi dengan cepat keputusan Inggris. Mereka mengatakan bahwa di daerah-daerah yang populer dengan turis-turis Inggris seperti Costa del Sol dan Benidorm tidak melaporkan lonjakan infeksi.

Katalunya menjadi daerah terbaru untuk menindak kehidupan malam. Wilayah timur laut memerintahkan semua klub malam ditutup selama 15 hari dan menempatkan jam malam tengah malam di bar di daerah Barcelona dan kota-kota lain yang telah menjadi zona panas penularan. Katalunya melaporkan 1.493 kasus virus corona baru dan tiga kematian kemarin, Jumat (25/7). Pemerintah daerah juga telah mendesak warga Barcelona untuk tetap di rumah saja.

Inggris tidak sendirian dalam memperketat pembatasan pada pelancong dari Spanyol. Pada Sabtu (26/7) waktu setempat, Jerman mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan tes virus korona wajib bagi para pelancong yang kembali dari tujuan-tujuan berisiko tinggi termasuk Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement