REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU - Sekitar sepertiga tentara Somalia dilatih oleh militer Turki dan hubungan kerja sama militer antara kedua negara sangat penting, kata duta besar Turki untuk Somalia pada Selasa.
Dalam sebuah wawancara, Mehmet Yilmaz mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa hubungan multilateral kedua negara terdiri dari banyak bidang mulai dari militer hingga kesehatan dan pendidikan.
Yilmaz mengatakan Turki dan Somalia memiliki hubungan yang mengakar dan historis, kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 2011 saat rakyat Somalia sedang berjuang dengan kekeringan membawa hubungan bilateral itu menjadi lebih erat.
Pada saat itu, Erdogan menjadi pemimpin non-Afrika pertama yang mengunjungi Somalia dalam dua dekade dan disambut dengan antusias besar dari rakyat Somalia, kata Yilmaz menambahkan bahwa inisiatif diplomatik ini membawa Somalia menjadi perhatian masyarakat internasional.
Dubes Yilmaz mengatakan Komando Satuan Tentara Turki di Somalia - fasilitas pelatihan militer milik Ankara di luar negeri terbesar - melatih tentara Somalia dan membantu negara itu memastikan keamanannya serta memerangi kelompok-kelompok teroris.
Yilmaz menekankan bahwa penarikan tentara Misi Uni Afrika ke Somalia (AMISOM) sedang dibahas sebagai bagian dari rencana Transisi Somalia.
Dia mengatakan jumlah tentara AMISOM baru-baru ini berkurang 2.000 tentara dan penarikan penuh bergantung pada kemampuan negara itu untuk menyediakan sumber keamanannya sendiri.
Dia berpendapat bahwa Turki memberikan bantuan pelatihan militer berkualitas terbaik untuk Somalia. Yilmaz menambahkan bahwa para perwira yang telah lulus dari pusat pelatihan Ankara akan menjadi tulang punggung tentara Somalia.
Dia mengatakan tentara Somalia pertama kali menerima pelatihan dasar di negara asal mereka sebelum dibawa ke pusat pelatihan komando di Isparta, Turki. Sekitar sepertiga dari tentara Somalia akan dilatih di Turki, dengan 2.500 di antaranya telah lulus sejauh ini.
Selain pelatihan tentara Somalia, Turki juga telah melatih sekitar 600 petugas polisi untuk melakukan operasi khusus, kata Yilmaz seraya menambahkan bahwa total 1.000 polisi akan dilatih.
Turki menawarkan bantuan kemanusiaan ke Somalia, serta pelatihan militer, kata duta besar itu menambahkan Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) - badan bantuan pemerintah Turki - melakukan berbagai kegiatan di negara itu.
Yilmaz menyimpulkan bahwa Somalia adalah negara pertama yang menghentikan kegiatan Organisasi Teroris Fetullah (FETO) - kelompok teror yang bertanggung jawab atas upaya kudeta yang dikalahkan di Turki pada 2016 - dan Yayasan Maarif Turki mengambil alih sekolah yang pernah dijalankan oleh kelompok teroris itu.