REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Hujan deras telah melumpuhkan aktivitas di Mumbai, India, sejak Rabu. Banjir telah menggenangi seluruh kota, sehingga layanan bus dan kereta api pun terganggu.
Pada Rabu malam, lebih dari 200 orang dievakuasi oleh Pasukan Pemulihan Bencana Nasional (NDRF) dari dua kereta. “Dengan menggunakan perahu, delapan tim NDRF menyelamatkan penumpang yang terdampar dari dua kereta lokal," cuit NDRF di Twitter.
Departemen Meteorologi India mengumumkan hujan lebat disertai angin kencang dengan kecepatan mencapai 66,4 mil per jam pada Kamis, membuat kota ini berada dalam siaga merah.
“Curah hujan yang sangat lebat kemungkinan akan terus berlanjut di Mumbai dan daerah sekitarnya hingga dua hari ke depan," papar departemen.
Awal pekan ini, dua warga Mumbai tewas dan dua lainnya hilang setelah hujan mengguyur kota itu tanpa henti. "Seorang pria berusia 38 tahun meninggal tersengat listrik," ungkap NDRF.
Perdana Menteri Narendra Modi telah berdiskusi dengan Kepala Menteri Negara Bagian Maharashtra Barat Uddhav Thackeray mengenai penanganan bencana ini.
Thackeray pun berjanji akan memberikan semua dukungan yang diperlukan. Dia juga mengimbau warga Mumbai agar tetap berada di dalam rumah sepanjang hari Kamis.
Hujan lebat telah mengguyur Mumbai sejak Senin malam. Dalam 10 jam berikutnya, kota itu mencatat curah hujan 230 mm, menjadikannya curah hujan terberat sejak 2005.