REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Tingkat pengangguran di Australia diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar 10 persen sebagai akibat dari aturan pembatasan yang dirancang untuk memperlambat penyebaran virus corona baru. Hal itu diungkap Perdana Menteri Scott Morrison, Kamis (6/8).
Australia sebelumnya mengalami tingkat pengangguran hingga mencapai 9,25 persen tahun ini. Namun, setelah Victoria, negara bagian terpadat kedua di negara itu, memerintahkan penutupan perbatasan selama enam minggu di sekitar Melbourne, angka pengangguran akan mencapai puncaknya sekitar 10 persen, kata Morrison.
Angka tersebut akan meningkat jika jumlah penerima skema subsidi gaji dari pemerintah dihitung. Tingkat pengangguran efektif diperkirakan naik menjadi lebih dari 13 persen setelah sebelumnya diperkirakan hanya mencapai setinggi sekitar 11 persen.
"Itu sangat meresahkan tetapi itu tidak terduga," kata Morrison kepada wartawan di Canberra.
"Langkah-langkah pembatasan ini akan menimbulkan dampak biaya yang sangat signifikan, dan akan berdampak pada upaya pemulihan ekonomi," ujarnya.