REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Presiden Lebanon pada Jumat (7/8) mengatakan penyebab ledakan besar di pelabuhan ibu kota Beirut belum diumumkan, tanpa mengesampingkan kemungkinan adanya campur tangan asing.
Presiden Michel Aoun mengatakan dalam konferensi pers di istana presiden bahwa dirinya meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk memberikan gambar ledakan itu melalui satelit. Dia menambahkan bahwa jika gambar seperti itu tak tersedia di Prancis, dia akan meminta dari negara lain, tanpa menyebutkannya.
Aoun mengatakan penyelidikan atas ledakan itu akan melibatkan petugas pelabuhan dan tidak ada perlindungan hukum bagi siapa pun yang terbukti bertanggung jawab. Kebakaran di sebuah gudang pada Selasa di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar yang menewaskan sedikitnya 154 orang tewas dan melukai sekitar 5.000 lainnya serta menyebabkan kerusakan material besar-besaran di beberapa lingkungan ibu kota.
Pemerintah Lebanon mengumumkan pembentukan komite investigasi untuk menyelidiki insiden maut itu dalam kurun waktu lima hari. Ledakan itu mengguncang Lebanon saat negara itu mengalami krisis ekonomi terparah, termasuk penurunan drastis nilai pound Lebanon terhadap dolar AS.