REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) akan memulai latihan militer gabungan tahunan pada Selasa (18/8) mendatang. Media lokal, Yonhap mengatakan, waktu latihan ditunda dua hari setelah seorang perwira Korsel dinyatakan terinfeksi Covid-19.
"Latihan akan dimulai pada Selasa, mengingat situasi Covid-19," ujar Kepala Staf Gabungan Korsel dikutip laman Channel News Asia, Ahad (16/8).
Yonhap mengatakan, pelatihan yang telah dijadwalkan untuk dimulai Ahad, ditunda setelah pejabat Angkatan Darat yang akan mengambil bagian dalam latihan telah dinyatakan positif pada Jumat. Latihan gabungan tersebut diawasi secara ketat oleh Korea Utara (Korut).
Jumlah latihan gabungan telah dikurangi dalam beberapa tahun terakhir untuk memfasilitasi negosiasi AS yang bertujuan membongkar program nuklir Pyongyang. Latihan tahun ini akan diperkecil, tidak memobilisasi pasukan yang berbasis di AS di tengah pembatasan Covid-19 pada perjalanan personel AS ke Korsel.
Program tahun ini berjalan hingga 28 Agustus. Program akan fokus pada postur pertahanan gabungan, sementara latihan untuk transisi kendali operasional masa perang di semenanjung Korea akan dilakukan sebagian.
Para ahli menilai, hal itu dapat menunda rencana Presiden Korsel Moon Jae-in untuk mengambil alih kendali operasional masa perang dari AS sebelum masa jabatannya berakhir pada 2022. Korsel dan AS telah membatalkan latihan musim semi mereka karena pandemi.