Senin 24 Aug 2020 15:53 WIB

Rekaman Rahasia: Saudara Perempuan Sebut Trump Pembohong

Presiden Trump menepis dan menyangkal pernyataan dari saudara perempuannya itu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: EPA-EFE/Oliver Contreras
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Saudara perempuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Presiden Trump adalah seorang pembohong dan tidak memiliki prinsip. Rekaman audio itu dipublikasikan pada akhir pekan lalu dan merupakan serangan terbaru terhadap Presiden Trump menjelang pemilihan presiden (pilpres) pada November mendatang.

Marynne Trump Barry adalah seorang pensiunan hakim federal. Dia mengkritik Presiden Trump karena "kepalsuan" dan "kekejamannya". Menurut Washington Post, dia mengungkapkan keburukan Presiden Trump dalam sebuah wawancara yang dilakukan secara diam-diam oleh keponakannya, Mary Trump antara 2018 dan 2019.

Baca Juga

Juru bicara Mary Trump, Chris Bastardi mengatakan, Mary Trump merekam percakapan tersebut sebagai bagian dari sengketa hukum atas warisan yang ditinggalkan oleh ayah Presiden Trump, Fred Trump Sr. Pernyataan itu muncul beberapa hari sebelum Partai Republik menggelar sidang untuk mendukung Trump dalam pilpres mendatang.

Presiden Trump menepis dan menyangkal pernyataan dari saudara perempuannya itu. Sementara, Trump Barry tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

"Setiap hari ada hal lain, siapa yang peduli. Negara kita akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya," ujar Presiden Trump dalam pernyataan tertulis.

Dalam salah satu rekaman yang didapatkan oleh Reuters, Trump Barry menyampaikan saran kepada presiden pada 2018. Ketika itu Trump Barry masih menjabat sebagai hakim. Trump Barry mengatakan, presiden memintanya pergi ke perbatasan untuk menangani lonjakan imigran. "Yang dia lakukan hanyalah memohon. Dia tidak memiliki prinsip. Tidak ada," ujar Trump Barry.

Sementara itu, keponakan presiden, Mary Trump menerbitkan buku yang menceritakan semua kehidupan presiden pada Juli. Mary Trump yang dikenal sebagai seorang psikolog mengatakan dalam bukunya bahwa presiden kemungkinan menderita narsisme dan gangguan klinis lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement