REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berharap negara-negara Arab dapat mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Hal tersebut dia ungkapkan saat melangsungkan konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Senin (24/8).
"Saya sangat berharap bahwa kita akan melihat negara-negara Arab lainnya bergabung dalam hal ini," kata Pompeo dikutip laman Al Araby. Dia kemudian menyinggung tentang kesempatan menunggu mitra pada masa mendatang untuk bekerja sama dan mengakui negara Israel.
Pada kesempatan itu, Netanyahu kembali memuji peran Presiden AS Donald Trump yang telah membantu menengahi proses normalisasi hubungan Israel dengan UEA. Menurutnya, kesepakatan dengan UEA merupakan anugerah bagi perdamaian serta stabilitas regional.
"Saya pikir ini menandai era baru di mana kita bisa membuat negara lain bergabung. Saya harap kami akan mendapat kabar baik di masa depan, mungkin dalam waktu dekat," ucapnya.
Israel menjadi negara pertama yang dikunjungi Pompeo dalam rangkaian tur diplomatiknya. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Pompeo juga akan berkunjung ke Sudan, Bahrain, dan UEA.
Saat berada di Sudan, Pompeo diagendakan bertemu Perdana Menteri Abdallah Hamdok. Pada momen itu, Pompeo bakal menyatakan dukungan agar Sudan memperdalam hubungan dengan Israel.
Sementara saat berada di Bahrain, Pompeo diagendakan bertemu Putra Mahkota Salman bin Hamad Al-Khalifa. Sama seperti di Sudan, Pompeo diperkirakan akan turut membahas tentang kemungkinan normalisasi hubungan antara negara Teluk tersebut dengan Israel.
Kemudian saat berkunjung ke UEA, Pompeo dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Abdullah bin Zayed Al-Nahyan. Mereka diperkirakan akan membahas kerja sama bilateral, termasuk dalam bidang militer.