Rabu 26 Aug 2020 12:56 WIB

Israel Serang Hizbullah

Jet tempur Israel menghantam pos-pos Hizbullah di perbatasan Lebanon.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah tank Israel mengambil posisi di perbatasan Israel-Libanon di sebelah desa Libanon Dier Mimas di latar belakang, 28 Juli 2020. Israel pada 27 Juli mengatakan pasukan Israel menggagalkan upaya infiltrasi Hezbollah dari Libanon. Namun Hizbullah membantah terlibat dalam bentrokan lintas batas.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Sebuah tank Israel mengambil posisi di perbatasan Israel-Libanon di sebelah desa Libanon Dier Mimas di latar belakang, 28 Juli 2020. Israel pada 27 Juli mengatakan pasukan Israel menggagalkan upaya infiltrasi Hezbollah dari Libanon. Namun Hizbullah membantah terlibat dalam bentrokan lintas batas.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel mengatakan, pesawat tempur mereka telah menghantam pos-pos milik kelompok Lebanon Hizbullah pada Rabu (26/8) pagi waktu setempat. Hal itu dilakukan setelah tembakan dari Lebanon ke arah pasukan Israel.

Tidak ada tentara Israel yang terluka dalam penembakan itu. Militer megatakan, pihaknya melepaskan peluru asap dan tembakan langsung setelah tembakan dari sisi perbatasan Lebanon.

Baca Juga

"Sebagai tanggapan dalam semalam, helikopter serang Israel dan pesawat menyerang pos pengamatan milik organisasi teror Hizbullah di daerah perbatasan," kata militer dalam sebuah pernyataan, mengacu pada Pasukan Pertahanan Israel dikutip laman Al Arabiya, Rabu (26/8).

Hingga berita ini terbit, belum ada komentar langsung dari Hizbullah. Ketegangan antar kedua pihak semakin tinggi di perbatasan. Bulan lalu, Israel mengatakan Hizbullah melakukan upaya infiltrasi. Namun, tuduhan Israel dibantah oleh kelompok yang didukung Iran itu. Militer Israel mengatakan telah mencabut jam malam yang diberlakukan semalam.

Ketegangan keduanya memang kerap terjadi. Perang spionase antara Israel dan Lebanon memang bukan hal baru, terutama dengan Hizbullah. Awal Desember 2010 lalu misalnya, Hizbullah mengaku menemukan alat penyadap milik Israel dalam jaringan telekomunikasi pribadi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement