REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Bagian kapal muatan minyak curah Jepang yang tidak tenggelam akhirnya sengaja ditenggelamkan di Samudra Hindia pada Selasa (26/8). Sebelumnya kapal tersebut menumpahkan minyak di Mauritius, Afrika Timur.
Perusahaan pelayaran Nagashiki Jepang, pemilik kapal yang kandas pada 25 Juli itu, membenarkan bahwa kapal itu sekarang telah tenggelam sepenuhnya.
"Bagian depan Wakashio terletak di kedalaman 3.180 meter saat kapal muatan curah itu tenggelam seluruhnya," kata kantor komunikasi pemerintah Mauritius, seperti dikutip harian lokal Le Mauricien.
Menurut otoritas Mauritius, mereka membuat lubang di sekat kapal untuk mempercepat proses penenggelaman. Pejabat setempat juga mengonfirmasi kepada media lokal bahwa bagian belakang kapal akan dibongkar karena sejumlah besar minyak di dalamnya telah dikeluarkan.
Sebagian besar awak mengatakan menurut penyelidikan, kapal memiliki kebiasaan mendekati darat untuk mendapatkan sinyal internet dan tidak dalam keadaan autopilot saat kandas. Sejak terjadinya tumpahan sekitar 800 ton minyak, penduduk lokal datang dalam jumlah besar untuk membantu proses pembersihan.
Mereka mengabadikan kemudian membagikan foto burung-burung, penyu dan tokek yang tertutup minyak, beberapa di antaranya telah mati, melalui media sosial. Para pencinta lingkungan memperingatkan akan butuh waktu lama bagi ekosistem Mauritius untuk pulih dari masalah lingkungan yang disebabkan oleh tumpahan minyak itu. Mereka mengatakan kerusakan yang diakibatkan tumpahan pada ekosistem laut di sekitar Blue Bay Marine Park dan laguna karang Mahebourg akan berlangsung selama beberapa generasi.