REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Lukisan Two Laughing Boys karya seniman pada zaman keemasan Belanda, Frans Hals, telah dicuri dari sebuah museum. Polisi mengatakan ini adalah ketiga kalinya lukisan itu dicuri.
Karya seni bernilai 18 juta dolar AS itu dicuri dari Museum Hofje van Aerden, dekat kota Utrecht sebelum fajar pada Kamis (27/8). Pencuri membobol gedung museum dari pintu belakang dan mencuri lukisan yang dibuat pada 1626 itu.
Polisi Belanda mengatakan petugas bergegas ke museum yang terletak sekitar 60 kilometer selatan Amsterdam, setelah alarm berbunyi sekitar 03.30 waktu setempat. Namun mereka gagal menemukan tersangka.
"Setelah pengelola museum dapat memberikan akses ke gedung, ternyata pintu belakang telah dibuka dan satu lukisan telah dicuri yaitu Two Laughing Boys," ujar pernyataan polisi dilansir Aljazirah, Jumat (28/8).
Polisi mengatakan mereka telah memulai "penyelidikan ekstensif" yang melibatkan penyelidik forensik dan ahli pencurian seni. Mereka sedang memeriksa kamera dan berbicara dengan saksi dan penduduk setempat.
Hals adalah pelukis kontemporer Belanda Rembrandt van Rijn. Dia lahir pada awal 1580-an di Antwerp dan ketika masih kecil pindah ke kota Haarlem di Belanda. Dia bekerja sebagai pemulih seni sebelum menjadi pelukis potret. Dia terkenal karena karya lukisannya yakni The Laughing Cavalier dan The Gypsy Girl. Hals meninggal dunia di Harleem pada 1666.
Lukisan Two Laughing Boys menampilkan dua anak laki-kali yang tertawa dengan segelas bir. Lukisan itu sebelumnya telah dicuri dari museum yang sama yakni pada 2011 dan 1988. Pada 2011, lukisan itu berhasil ditemukan setelah upaya pencarian selama enam bulan. Sementara pada 1988 lukisan ditemukan setelah tiga tahun menghilang.
Detektif seni Belanda Arthur Brand telah melacak serangkaian karya seni yang dicuri. Dalam sebuah cicitan di Twitter, pria yang dijuluki "Indiana Jones dari dunia seni" itu mengatakan saat ini perburuan lukisan The Laughing Boys sedang berlangsung. Lukisan itu adalah karya seni yang sangat penting dan berharga dari sang maestro Frans Hals.