Sabtu 29 Aug 2020 05:52 WIB

COvid-19 Merebak di Gaza, Israel Tawarkan Bantuan Bersyarat

Isarel tawarkan batan penangan COvid-19 di Gaza asal Hamas hentikan serangan.

Seorang wanita Palestina membawa sepiring makanan saat dia berjalan bersama anaknya, keduanya mengenakan masker, di Kota Gaza pada 28 Agustus 2020, selama penguncian di kantong Palestina karena meningkatnya kasus infeksi COVID-19. (Mohammed Abed / AFP)
Foto: timesofisrael.com
Seorang wanita Palestina membawa sepiring makanan saat dia berjalan bersama anaknya, keduanya mengenakan masker, di Kota Gaza pada 28 Agustus 2020, selama penguncian di kantong Palestina karena meningkatnya kasus infeksi COVID-19. (Mohammed Abed / AFP)

REPUBLIKA.CO.ID, -- Di tengah meningkatnya kekhawatiran Hamas atas meningkatnya kasus virus korona di Jalur Gaza, Israel telah mengatakan kepada kelompok mereka bahwa akan memberikan bantuan yang diperlukan untuk menangani pandemiini. Namun ada syaratnya, bantuna itu hanya akan diberikan jika Hamas segera menghentikan semua serangan yang berasal dari wilayah yang dkuasainya .itu, menurut laporan Jumat.

Berita Channel 13 televisi Israel, pada Jumat kemarin, (29/8), mengatakan Hamas sangat khawatir tentang penyebaran kasus COVID-19 di populasi warga Palestina di Gaza. Apalagi sampai sekarang banyak warganya yang sudah menjalani karantina.

Kementerian kesehatan Gaza yang dikendalikan Hamas mengatakan, pada  Jumat malam ada 146 kasus di wilayahnya itu, termasuk 37 di pusat karantina dan 109 di masyarakat umum.

"Tanpa dukungan dari luar, kelompok Hamas tidak akan mampu menangani wabah," kata laporan itu seperti dilansir timesofisrael.com. Menyadari hal ini, Israel telah menunjukkan kepada Hamas bahwa mereka akan memberikan bantuan yang diperlukan, tetapi hanya jika semua agresi dihentikan.

Warga Palestina di Jalur Gaza dalam beberapa pekan terakhir mengirimkan gelombang balon pembakaran melintasi perbatasan. Tindakan ini berasil memicu sejumlah kebakaran hutan di Israel selatan, meluncurkan roket melintasi perbatasan. Dan warga Palestina pun terus mengadakan protes dengan kekerasan di sepanjang pagar keamanan dengan Israel.

Sebagai pembalasan aksi itu, Israel pun telah melakukan serangan udara hampir setiap malam terhadap target Hamas, membatasi impor ke Jalur itu dan membatasi zona penangkapan ikannya.

 

  • Keterangan foto: Seorang pria Israel bekerja untuk memadamkan api di sisi perbatasan Israel antara Israel dan Gaza, 21 Agustus 2020. (AP Photo / Tsafrir Abayov)

"Balon pembakar yang diluncurkan dari Jalur Gaza Jumat memicu setidaknya 24 kebakaran di Israel selatan, kata pihak berwenang di Israel.

Tim pemadam kebakaran telah menangani kobaran api yang terjadi di sebagian besar di wilayah Sha'ar Hanegev, Hof Ashkelon dan Eshkol.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement