Ahad 06 Sep 2020 06:13 WIB

17 Orang Meninggal dalam Ledakan Gas di Masjid Bangladesh

Ledakan pada Jumat (4/9) malam itu diduga berasal dari pipa gas yang bocor

Rep: Mabruroh/ Red: Christiyaningsih
Ledakan pada Jumat (4/9) malam itu diduga berasal dari pipa gas yang bocor. (ilustrasi)
Foto: en.trend.az
Ledakan pada Jumat (4/9) malam itu diduga berasal dari pipa gas yang bocor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sebanyak 17 orang terkonfirmasi meninggal dunia dalam ledakan di sebuah masjid di distrik Narayangan, Dhaka, Bangladesh. Puluhan korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit akibat luka bakar yang parah.

"Tujuh belas orang, termasuk seorang anak, meninggal setelah mereka menderita luka bakar. Korban meninggal bisa meningkat karena banyak dari mereka dalam kondisi kritis," kata Koordinator unit luka bakar, Samanta Lal Sen, dilansir English Alarabiya pada Ahad (6/9).

Baca Juga

Ledakan pada Jumat (4/9) malam itu diduga berasal dari pipa gas yang bocor. Menurut seorang dokter, ada 37 orang yang dilarikan ke rumah sakit spesialis luka bakar dan bedah plastik Dhaka pascakejadian. "Kebanyakan dari mereka mengalami luka bakar yang parah," kata seorang dokter.

Menurut saksi mata yang merupakan warga setempat, Mohammad Ratan, sebuah kepulan asap menyembur keluar dari masjid setelah terdengar ledakan dan banyak orang berteriak. Bahkan beberapa orang yang terkena api, mencoba berguling-guling di jalan untuk memadamkan api di tubuh mereka.

“Saya melihat asap menyembur keluar dari masjid setelah ledakan tiba-tiba dengan ledakan besar dan orang-orang berteriak. Beberapa berguling-guling di jalan ketika mereka mencoba memadamkan api di tubuh mereka," kata Ratan.

Menurut petugas pemadam kebakaran, pemicu ledakan adalah gas yang bocor yang kemudian menumpuk di dalam ruangan setelah pintu ruangan ditutup. Ruangan yang penuh dengan gas dan terkena percikan api pada saat menghidupkan pendingin ruangan mengakibatkan terjadinya ledakan.

“Kami terutama menduga bahwa gas bocor dari pipa dan menumpuk di dalam sejak jendela ditutup. Ledakan kemungkinan terjadi karena percikan api saat AC dinyalakan," kata Pejabat senior Dinas Pemadam Kebakaran Abdullah Al Arefin.

Pihak berwenang telah melakukan penyelidikan dalam insiden tersebut.

Peraturan yang longgar dan penegakan hukum yang buruk sering disalahkan atas kebakaran rumah tangga maupun industri di Bangladesh.

Februari tahun lalu, kebakaran terjadi sebuah permukimam di Dhaka dan menewaskan 71 orang. Sebulan kemudian, 25 orang tewas ketika terjadi kebakaran di gedung komersial 22 lantai di daerah Banani, Dhaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement