REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menyaksikan penandatanganan kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel secara resmi di Gedung Putih pada 15 September. Kesepakatan itu dicapai setelah melalui perundingan selama 18 bulan.
Pejabat senior Gedung Putih yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, upacara penandatanganan itu akan dihadiri oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan. Dalam cicitannya di Twitter, Netanyahu mengatakan bahwa dirinya merasa bangga bisa ikut ambil bagian dalam peristiwa bersejarah tersebut.
"Saya bangga karena pekan depan datang ke Washington atas undangan Presiden Trump untuk mengambil bagian dalam upacara bersejarah di Gedung Putih untuk perjanjian damai antara Israel dan Uni Emirat (Arab)," ujar Netanyahu.
Kesepakatan normalisasi hubungan Israel-UEA tercapai setelah Presiden Trump, Netanyahu, dan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan melakukan pembicaraan via telepon. Di bawah kesepakatan tersebut, Israel setuju untuk menangguhkan rencana pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.
Normalisasi hubungan UEA-Israel menandai ketiga kalinya negara Arab membuka hubungan diplomatik secara penuh dengan Israel. Negara Arab lainnya yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel adalah Mesir dan Yordania. Trump dan pejabat pemerintah lainnya berharap Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya dapat mengikuti jejak UEA untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Kesepakatan itu telah memicu kemarahan bagi sebagian besar negara Muslim. Palestina telah mengecam kesepakatan normalisasi antara UEA dan Israel yang dijembatani AS. Menurutnya hal itu merupakan sebuah pengkhianatan. Sementara Iran menolak normalisasi itu dan menyatakan bahwa UEA, Israel, dan AS sebagai ancaman utama di Timur Tengah.
Delegasi AS dan Israel berada di UEA pada Senin (31/8) untuk membahas kelanjutan hubungan diplomatik antara kedua negara. Penasehat Gedung Putih Jared Kushner dan penasehat keamanan nasional AS Robert O’Brien memimpin delegasi AS dalam kunjungan ke UEA.
Sementara, delegasi Israel dipimpin oleh penasehat keamanan Meir Ben-Shabbat. Israel dan Uni Emirat Arab akan membahas kerja sama ekonomi, ilmiah, perdagangan, dan budaya dalam kunjungan tersebut.
Implementasi normalisasi hubungan UEA-Israel ditandai dengan penerbangan komersial langsung dari Bandara Ben-Gurion ke Abu Dhabi. Seluruh delegasi AS dan Israel berada dalam penerbangan bersejarah itu.
Rencananya delegasi UEA akan melakukan kunjungan resmi pertama ke Israel pada 22 September. Seorang sumber yang mengetahui rencana perjalanan tersebut mengatakan kunjungan UEA itu bertujuan untuk membangun kesepakatan antara kedua negara setelah melakukan normalisasi hubungan.