Kamis 10 Sep 2020 04:40 WIB

Setengah Juta Kasus Covid-19 AS Menyerang Anak-anak

Anak-anak juga dapat menularkan virus Covid-19 kepada orang lain.

Covid-19 anak (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah laporan baru dari American Academy of Pediatrics (AAP) menyebut, lebih dari setengah juta anak di Amerika Serikat (AS) telah dites dan positif mengidap virus corona sejak dimulainya pandemi. Meskipun anak-anak jarang memiliki riwayat penyakit bawaan, mereka tidak lantas kebal corona.

AAP menemukan bahwa anak-anak mewakili sekitar 9,8 persen dari semua kasus Covid-19 di beberapa negara bagian yang telah melaporkan data mereka. Data ini berasal dari 49 negara bagian, termasuk New York City, District of Columbia, Puerto Rico, dan Guam.

Baca Juga

Dalam dua pekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak meningkat 16 persen yakni dilaporkan ada 70.630 kasus baru pada anak-anak. Tetapi sangat jarang seorang anak mengembangkan penyakit serius atau meninggal karena Covid-19.

Sejumlah negara bagian melaporkan jumlah data pasien rawat inap dan data kematian berdasarkan usia. Di 23 negara bagian dan NYC, pasien anak-anak mencapai 0,7 hingga 3,7 persen dari total rawat inap yang dilaporkan. Kemudian 0,3 hingga 8,3 persen pasien anak-anak yang menderita Covid-19 akhirnya dirawat di rumah sakit.

Di 42 negara bagian, pasien anak-anak yang meninggal karena Covid-19 mencapai 0 hingga 0,3 persen. Dan di antara 18 negara bagian tersebut, dilaporkan tidak ada kematian pada pasien anak-anak.

"Angka-angka ini adalah pengingat yang mengerikan mengapa kita perlu menangani virus ini dengan serius. Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang Covid-19, kami tahu bahwa penyebaran di antara anak-anak mencerminkan apa yang terjadi di perkumpulan secara luas," kata Presiden AAP Dr. Sara ‘Sally’ Goza dalam sebuah pernyataan. 

Jumlah kasus yang tidak proporsional dilaporkan pada anak-anak kulit hitam dan anak-anak kulit putih, serta di tempat-tempat dimana terdapat kemiskinan yang tinggi. “Kita harus bekerja lebih keras untuk mengatasi ketidaksetaraan masyarakat yang berkontribusi pada kesenjangan ini,” ujar dia lagi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, anak-anak juga dapat menularkan virus kepada orang lain. Sehingga meningkatkan kekhawatiran pada pembukaan kembali sekolah, karena dapat meningkatkan risiko penularan ke orang dewasa di rumah mereka. Sebuah studi yang dilakukan di Korea Selatan dan diterbitkan pada 16 Juli 2020 lalu di Jurnal Emerging Infectious Diseases menemukan, anak-anak memiliki kemungkinan yang sama dengan orang dewasa dalam menularkan virus tersebut.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement