Ahad 05 May 2024 10:20 WIB

TV Saudi: Hamas Setuju untuk Bebaskan 33 Warga Israel yang Disandera

Kesepakatan terjadi dalam perundingan tidak langsung antara Hamas-Israel di Kairo.

 Gedung-gedung tampak hancur di Khan Younis, selatan Gaza, setelah diserang Israel, 2 Mei 2024. Hamas dikabarkan akan membebaskan 33 warga Israel yang disandera.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Gedung-gedung tampak hancur di Khan Younis, selatan Gaza, setelah diserang Israel, 2 Mei 2024. Hamas dikabarkan akan membebaskan 33 warga Israel yang disandera.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, setuju untuk membebaskan 33 warga Israel yang mereka sandera, menurut laporan stasiun TV Arab Saudi Al Hadath pada Sabtu (4/5/2024). Kesepakatan itu terjadi dalam perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel di Kairo, Mesir, untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza, kata Al Hadath yang mengutip sejumlah sumber.

Di awal perundingan itu, Hamas dikabarkan telah mengatakan bahwa mereka hanya menawan 20 sandera. Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya.

Baca Juga

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, dan melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera". Sedikitnya 34.500 rakyat Palestina terbunuh di Jalur Gaza, menurut pemerintah.

Pada 24 November 2023, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember 2023.

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement