Selasa 15 Sep 2020 08:12 WIB

Oman Sambut Normalisasi Diplomatik Israel-Bahrain

Oman berusaha tetap netral di tengah gejolak hubungan negara Arab dengan Israel

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Bendera Oman (ilustrasi). Oman berusaha tetap netral di tengah gejolak hubungan negara Arab dengan Israel.
Foto: Istimewa
Bendera Oman (ilustrasi). Oman berusaha tetap netral di tengah gejolak hubungan negara Arab dengan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemerintah Oman dikabarkan menyambut baik keputusan Bahrain untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Oman menganggap normalisasi hubungan itu akan mengarah pada perdamaian Israel-Palestina.

Pada Jumat lalu, Bahrain menjadi negara teluk kedua yang menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Uni Emirat Arab (UEA). Kabar ini sudah diprediksi sebelumnya oleh intelijen Israel.

Baca Juga

"(Oman) berharap langkah strategi baru yang diambil negara-negara Arab akan berkontribusi pada kedamaian didasarkan pengakhiran okupasi Israel atas tanah Palestina dan pembentukan negara independen Palestina dengan Yerusalem Barat sebagai ibu kotanya," tulis keterangan resmi pemerintah Oman dilansir Arab News pada Senin (14/9).

Otoritas Intelijen Israel pernah mengutarakan pada 13 Agustus bahwa Oman akan segera menormalisasi hubungan dengan Israel menyusul UEA. Oman memang menyambut baik keputusan UEA dan Bahrain memperbaiki hubungan dengan Israel. Namun Oman belum menanggapi wacana menormalisasi dengan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah mengunjungi Oman pada 2018 guna membahas rencana perdamaian di Timur Tengah. Oman saat itu diwakili Sultan Qaboos.

Hingga saat ini, Oman berusaha tetap netral di tengah gejolak hubungan negara Arab dengan Israel. Walau demikian, Oman menjalin hubungan dengan Israel diwakili tokoh regional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement