REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Duta Besar AS untuk China, Terry Branstad, akan menanggalkan jabatannya pada awal bulan depan. Pengunduran diri itu mengakhiri masa jabatan tiga tahun yang sudah dijalankan.
Kedutaan Besar AS mengatakan, Branstad yang ditunjuk pada 2017 mengonfirmasi pengunduran diri melalui panggilan telepon dengan Presiden Donald Trump pada pekan lalu, Senin (14/9). Hanya saja, pernyataan tersebut tidak memberikan alasan kepergiannya dari jabatan itu.
"Saya sangat bangga dengan pekerjaan kami dalam mendapatkan kesepakatan perdagangan fase satu dan memberikan hasil yang nyata bagi komunitas kami di kampung halaman," kata Branstad dikutip pada pertemuan staf kedutaan pada Senin.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sebelumnya telah lebih dulu menghembuskan isu pengunduran Branstad. Dia telah berterima kasih kepada Branstad atas jasanya sebagai Duta Besar di Cina di Twitter sehari sebelum pengumuman resmi.
"Duta Besar Branstad telah berkontribusi untuk menyeimbangkan kembali hubungan AS-China sehingga berorientasi pada hasil, timbal balik, dan adil," tulis Pompeo dalam akun Twitter.
Pompeo kemudian kembali menekankan kontribusi Branstad terhadap hubungan AS dan China setelah pengumuman resmi disampaikan. Dia mengatakan kepergian Branstad tidak terkait dengan opini dan spekulasi dia ingin kembali ke Iowa, negara bagian asalnya.
"Selama beberapa tahun terakhir, dia melakukan pekerjaan kecil untuk membantu kami mewujudkan sesuatu yang merupakan perubahan total dari apa yang telah dilakukan pemerintahan mana pun sehubungan dengan Partai Komunis Cina," kata Pompeo kepada Fox News.
Branstad terlibat dalam kontroversi baru-baru ini ketika surat kabar resmi Harian Rakyat China menolak kolom opini yang telah ditulisnya. Pompeo berkicau pekan lalu bahwa Partai Komunis yang berkuasa menolak untuk memuat opini Branstad sementara duta besar China untuk AS bebas untuk mempublikasikan di media AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menjawab tuduhan Pompeo ketika itu. Dia menyatakan bahwa artikel Branstad penuh dengan celah, sangat tidak konsisten dengan fakta dan secara sembrono menyerang dan mencoreng China.
Branstad adalah gubernur negara bagian Iowa selama 22 tahun selama dua periode, dari 1983 hingga 1999 dan 2011 hingga 2017. Trump menunjuknya sebagai duta besar setelah kekosongan beberapa bulan, di mana pejabat kedua kedutaan, David Rank, mengundurkan diri setelah mengkritik penarikan pemerintahan Trump dari perjanjian iklim Paris.