REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia telah setuju untuk memasok 100 juta dosis vaksin Covid-19 "Sputnik V" ke India. Hal itu sejalan dengan keinginan Moskow mempercepat proses distribusinya ke luar negeri.
Komitmen penyaluran vaksin itu muncul setelah Russian Direct Investment Fund (RDIF) mencapai kesepakatan dengan perusahaan obat India Dr Reddy's Laboratories. Dr Reddy's merupakan salah satu perusahaan farmasi top di India dan akan melakukan uji klinis vaksin fase ketiga di negara tersebut. Menurut RDIF, saat ini perusahaan itu sedang menunggu persetujuan regulasi.
Wakil Ketua Dr Reddy's Laboratories GV Prasad mengatakan hasil uji coba tahap kesatu dan kedua dari Sputnik V sangat menjanjikan. “Vaksin Sputnik V dapat memberikan opsi yang kredibel dalam perang kami melawan Covid-19 di India,” katanya, dalam pernyataan yang dirilis RDIF pada Rabu (16/9).
RDIF mengatakan pengiriman vaksin Sputnik V dapat dimulai pada akhir 2020. RDIF menyebut ia tunduk pada penyelesaian uji coba dan pendaftaran vaksin oleh otoritas pengatur di India.
Rusia telah menetapkan Sputnik-V sebagai vaksin pertama Covid-19 yang terdaftar di dunia. Pada 26 Agustus Moskow melakukan uji coba fase ketiga dengan melibatkan 40 ribu relawan. Proses pada fase ini belum selesai dan masih harus memantau hasilnya.
Sementara itu kasus Covid-19 di India terus melonjak. Saat ini ia menempati posisi kedua sebagai negara dengan kasus virus korona tertinggi di dunia dengan total 5.020.359 kasus. Sementara korban meninggal di negara tersebut telah mencapai 82.066 jiwa.