REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Pertahanan Nasional Turki memperingatkan Armenia agar tidak bermain api. Hal ini dilontarkan menyusul tewasnya tentara Azerbaijan dalam serangan lintas perbatasan beberapa waktu lalu di tangan Armenia.
"Armenia, yang secara tidak sah menduduki wilayah Nagorno Karabakh, kini melanggar gencatan senjata di wilayah Tovus dan menewaskan tentara Azerbaijan yang heroik," ujar Kementerian Pertahanan dikutip laman Anadolu Agency, Selasa (22/9).
Kementerian juga mendoakan perajurit yang tewas dan meyampaikan belasungkawa kepada negara persaudaraan Azerbaijan. Selain itu, Kementerian Luar Negeri Turki juga membagikan dukungan untuk Azerbaijan.
Sejak 1991, militer Armenia secara ilegal menduduki Karabakh Atas, atau wilayah Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional. Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB serta keputusan banyak organisasi internasional mengacu pada fakta ini.
Banyak pihak menuntut penarikan pasukan Armenia pendudukan dari Karabakh Atas dan tujuh wilayah pendudukan Azerbaijan lainnya. OSCE Minsk Group yang diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS dibentuk untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut, tetapi belum mendapatkan hasil apa pun.