Ahad 27 Sep 2020 07:38 WIB

WHO Prediksi 2 Juta Orang Meninggal karena Covid-19

Angka perkiraan korban meninggal Covid-19 sebelum distribusi vaksin Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Para aktivis  dari LSM Rio de Paz dengan mengenakan kostum  menggali kuburan simbolis dalam memprotes penanganan pemerintah terhadap pandemi COVID-19 di pantai Copacabana, di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (11/6).
Foto: AP / Leo Correa
Para aktivis dari LSM Rio de Paz dengan mengenakan kostum menggali kuburan simbolis dalam memprotes penanganan pemerintah terhadap pandemi COVID-19 di pantai Copacabana, di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan mengatakan total jumlah kematian akibat virus corona mungkin bertambah dua kali lipat sebelum akhirnya vaksin bisa distribusikan.

"Kecuali bila kami (mengambil langkah), angka yang Anda sebutkan tidak hanya dalam gambaran tapi sayangnya sangat mungkin terjadi," kata Ryan dalam konferensi pers, Jumat (25/9) lalu, seperti dikutip Daily Sabah.

Baca Juga

Saat ini, jumlah total kematian akibat virus korona sudah lebih dari 1 juta. WHO mengatakan kemungkinan ada 1 juta orang lagi yang meninggal karena pandemi bukan sesuatu yang mustahil, terutama bila pemerintah dan individu tidak bersatu dalam mengatasi krisis ini.

"Satu juta angka yang sangat buruk dan kami harus mulai merefleksikan angka itu sebelum mempertimbangkan satu juta berikutnya," kata Ryan saat ditanya apakah mungkin korban jiwa virus corona mencapai 2 juta orang.

"Kami kami siap untuk bersama-sama berupaya menghindari angka tersebut? Jika kami tidak mengambil tindakan untuk melakukannya, ya, mungkin kami akan melihat angka tersebut dan sayangnya lebih tinggi," kata Ryan.

Center for Systems Science and Engineering dari Johns Hopkins University mencatat sejak awal pandemi hingga saat ini virus corona telah menewaskan 991.644 orang di seluruh dunia. Sementara, jumlah orang yang terinfeksi mencapai 32.709.306 jiwa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement