REPUBLIKA.CO.ID, KILARI -- Pada 30 September 1993, gempa bumi di India telah menewaskan puluhan ribu orang. Gempa ini jauh dari ciri-ciri geologis waduk yang mungkin dapat menjelaskan keberadaannya.
Dilansir laman Maps of India, pada dini hari 30 September, pukul 3.56 terjadi gempa bumi besar di India Tengah. Pusat gempa berada di Killari di distrik Latur di Maharashtra.
Dampaknya paling terasa di distrik Latur dan Osmanabad. Penduduk desa Latur yang sedang tidur dan sekitarnya tidak memiliki peringatan dan banyak dari mereka yang mati tertimpa reruntuhan rumah mereka yang runtuh akibat gempa.
Lebih dari 20 ribu orang tewas dan sekitar 30 ribu lainnya luka-luka. Banyak dari mereka yang terluka mengalami patah tulang atau anggota tubuh hancur akibat terjebak di bawah batu berat atau balok dari dinding dan atap rumah mereka. Korban tewas termasuk banyak wanita dan anak-anak.
Intensitas gempa bumi diukur pada Skala Richter dimana (2.0 atau kurang adalah gempa kecil sedangkan 7.0 dan di atasnya diklasifikasikan sebagai gempa besar). Gempa Latur tercatat berkekuatan 6,4 Skala Richter. Karena daerah itu padat penduduk, jumlah korban tewas dan cedera sangat tinggi. Sekitar 35 desa hancur total, karena semua rumah hancur akibat gempa, sementara 730 desa lainnya rusak akibat gempa.
Dilansir Science Direct, analisis kegempaan terkini di benua India menunjukkan bahwa gempa bumi Latur konsisten dengan pelepasan tegangan yang diakumulasi oleh interaksi lempeng India dengan benua Asia. Kegempaan yang diamati pada perisai India tampaknya menarik energinya dari interaksi berkelanjutan antara dua lempeng dan mungkin dipicu oleh fluktuasi hidrologi bawah permukaan.