REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai bentrokan yang terjadi di Nagorno-Karabakh. DK PBB khawatir pertempuran tersebut menjadi perang penuh antara Armenia dan Azerbaijan.
Usai menggelar rapat tertutup mengenai hal itu pada Selasa (29/9), 15 anggota DK PBB mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai laporan aksi militer skala besar di garis perbatasan atau Line of Contact zona perang Nagorno-Karabakh. Mereka mengecam keras pengerahan kekuatan.
"Anggota Dewan Keamanan menyuarakan dukungan pada seruan Sekretaris Jenderal agar segera menghentikan perang ini, menurunkan ketegangan dan tak menunda kembali pada negosiasi berarti," kata pernyataan DK PBB, Rabu (30/9).
Kekerasan terakhir terjadi ketika militer Azerbaijan melepaskan tembakan ke unit militer Armenia di kota perbatasan Vardenis. Wilayah itu terletak bermil-mil jauhnya dari Nagorno-Karabakh yang baru-baru ini menjadi medan pertempuran pasukan kedua negara.
Militer Azerbaijan melepaskan tembakan ke unit militer Armenia di kota perbatasan Vardenis, Selasa (29/9). Wilayah itu terletak bermil-mil jauhnya dari Nagorno-Karabakh yang baru-baru ini menjadi medan pertempuran pasukan kedua negara.