REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan, Jumat (2/10), Rusia tidak berencana kembali menerapkan lockdown di seluruh wilayah. Lockdown tidak lagi diberlakukan meski angka infeksi Covid-19 meningkat.
Mengutip reuters, Jumat, Rusia melaporkan 9.412 kasus baru COVID-19 pada Jumat, yang merupakan hitungan harian tertinggi sejak 23 Mei. Kenaikan kasus harian itu menyebabkantotal kasus COVID-19 nasional Rusia menjadi 1.194.643. Moskow, yang menjadi pusat wabah awal tahun ini di Rusia, mencatat 2.704 kasus baru dalam semalam.
Sebelumnya, Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, pada Kamis (1/10), mengatakan bahwa kota itu mungkin akan memberlakukan kembali langkah-langkah pembatasan sosial ketat. Hal itu akan diterapkan jika 13 juta populasinya mengabaikan aturan perlindungan dari COVID-19.
Pernyataan itu disampaikan Sobyanin setelah memberlakukan kembali sejumlah aturan pembatasan sosial yang diberlakukan awal tahun ini. Dalam upaya untuk mengekang lonjakan infeksi baru-baru ini, Sobyanin sebelumnya memerintahkan untuk memperpanjang libur sekolah yang akan datang selama sepekan.
Ia menyarankan siapa pun dengan masalah kesehatan kronis atau mereka yang berusia di atas 65 tahun untuk tinggal di rumah. Pada Kamis, ia juga memerintahkan pimpinan perusahaan untuk mendorong setidaknya 30 persen staf mereka untuk bekerja dari rumah mulai 5 Oktober.