REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang mantan diplomat senior Korea Utara (Korut) untuk Italia yang menghilang di Roma pada akhir 2018 saat ini berada di Korea Selatan (Korsel). Jo Song Gil dilaporkan hilang sebelum masa jabatannya berakhir.
Jo menghilang bersama istrinya setelah meninggalkan kedutaan tanpa pemberitahuan pada awal November 2018. Setelah itu, keberadaan mereka tidak jelas sejak saat itu.
Menurut Ha Tae-keung dari oposisi Partai Kekuatan Rakyat, diplomat itu memasuki Korsel pada Juli tahun lalu dan berada di bawah perlindungan pihak berwenang. Sumber yang dikutip dari kantor berita Yonhap bahwa Jo tiba di Korsel bersama istrinya dan bahwa mereka melakukan perjalanan melalui negara ketiga. Sebelum pengungkapan pembelotan, Jo dikatakan sedang mencari suaka di negara ketiga di bawah perlindungan Italia dan pemerintah lainnya.
Dikutip dari Aljazirah, Badan Intelijen Nasional Korsel telah menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut. Namun jika dikonfirmasi benar, Jo akan menjadi salah satu pejabat tertinggi yang menetap di selatan.
Masalah pembelotan telah menjadi sumber masalah jangka panjang antara Pyongyang dan Seoul. Pada Juni, tentara Korut mengancam akan memasuki kembali daerah perbatasan setelah kelompok pembelot di selatan mengirim selebaran propaganda yang dirancang untuk mendorong pembelotan melintasi perbatasan.
Bahkan beberapa orang di Korsel menyalahkan tindakan kelompok pembelot yang meningkatkan ketegangan lintas batas yang tidak perlu. Masalah tersebut berkontribusi pada keputusan Pyongyang untuk menghancurkan gedung kantor penghubung antar-Korea di Kaesong.