REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyalahkan China atas pandemi virus Covid-19. Dalam videonya yang terbaru ia mengatakan China akan membayar mahal atas apa yang mereka lakukan terhadap AS.
"Apa yang terjadi bukan salah Anda, ini salah China, dan China akan membayar mahal (atas) apa yang mereka lakukan pada negara ini, China akan membayar harga mahal atas apa yang mereka lakukan pada dunia, ini salah Cina," kata Trump dalam video tersebut, seperti dilansir dari South China Morning Post, Kamis (8/10).
Video ini penampilan pertama Trump di hadapan publik sejak keluar rumah sakit untuk dirawat usai positif virus korona. Dalam video tersebut ia membahas obat yang ia minum selama perawatan. Ia mendapatkan obat eksperimental dari Regeneron. "Saya merasa, sempurna, jadi saya pikir ini berkah dari Tuhan," kata Trump.
Sebelum masuk Walter Reed National Military Medical Center pekan lalu Trump mendapatkan banyak antibodi. Ia sempat mengalami demam dan gejala-gejala lain yang berkaitan dengan infeksi Covid-19.
Selama tiga hari di rawat di rumah sakit Trump juga menerima sejumlah dosis obat anti virus. Dokter memberinya remdesivir, dan deksametason, obat kortikosteroid yang biasanya digunakan untuk kasus Covid-19 yang berat.
Dalam video tersebut Trump juga berjanji akan mendorong Badan Obat-obatan AS (FDA) untuk mengeluarkan otorisasi darurat sehingga pemerintah dapat memberikan obat Covid-19 secara gratis.
China berulangkali membantah klaim Trump. Beijing menyayangkan sikap provokatif AS saat dunia tengah mengalami pandemi. Kendati begitu, Presiden China Xi Jinping dan istrinya Peng Liyuan, Sabtu, mengirimkan pesan simpati buat Presiden AS Donald Trump. Ia berharap Donald Trump dan istrinya Melania segera sembuh dari Covid-19.
"Istri saya dan saya sangat bersimpati dan berharap Anda segera pulih," demikian pesan Xi kepada Trump yang beredar di sejumlah media China.