Kamis 08 Oct 2020 19:12 WIB

Anwar Ibrahim Temui Raja Malaysia Bahas Jabatan PM

Anwar Ibrahim mengklaim dapat dukungan mayoritas parlemen untuk bentuk pemerintahan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim
Foto: EPA-EFE / AHMAD YUSNI
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mengatakan akan bertemu Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada pekan depan. Anwar bakal membahas pengambilalihan jabatan perdana menteri dari Muhyiddin Yassin.

“Yang Mulia telah mengizinkan saya bertemu pada hari Selasa, 13 Oktober 2020, insya Allah. Dalam pertemuan itu, saya akan menghadirkan mayoritas anggota parlemen yang kuat dan meyakinkan, seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya," kata Anwar dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/10), dikutip laman Asia One.

Baca Juga

Dia meminta warga Malaysia tetap tenang dan berdoa dari rumah atau tempat kerja masing-masing. Anwar pun mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi movement control order (MCO) atau peraturan pembatasan pergerakan.

Pada 23 September lalu, Anwar mengklaim telah memperoleh dukungan kuat mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. “Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu," katanya.

Anwar memang tidak memberikan angka spesifik, tapi dia menyebut dukungan terhadapnya mendekati dua pertiga dari 222 anggota parlemen. Dengan dukungan sebanyak itu, Anwar mengatakan posisi Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri Malaysia saat ini telah jatuh. "Dengan dukungan yang jelas dan tak terbantahkan serta mayoritas di belakang saya, pemerintahan yang dipimpin oleh Tan Sri Muhyiddin Yassin telah jatuh," ujarnya, dikutip the Star Online.

Anwar pun berkeinginan menemui Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah untuk mempresentasikan dukungan yang diperolehnya. Namun, Sultan Abdullah harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga akhir September lalu.

Raja sebenarnya hanya memainkan peran seremonial di Malaysia. Namun ia bisa menunjuk perdana menteri yang menurutnya kemungkinan akan memimpin mayoritas di parlemen. Ia pun dapat membubarkan parlemen dan memicu pemilihan atas saran perdana menteri.

Sementara itu Muhyiddin Yassin mempertanyakan klaim Anwar tentang dukungan mayoritas parlemen. “Dia membuat pernyataan dan ketika ditanya tentang jumlah pendukung serta siapa yang telah memberikan pernyataan dukungan menurut undang-undang, dia hanya mengatakan menunggu jawaban,” kata Muhyiddin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement