REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komisi Eropa menyatakan pada Kamis (8/10) bahwa pihaknya telah melakukan kesepakatan pemesanan pasokan kandidat potensial vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson untuk sebanyak 400 juta orang.
Kesepakatan itu merupakan perjanjian awal ketiga yang ditandatangani oleh Uni Eropa (EU) dengan produsen yang tengah mengembangkan vaksin Covid-19. Sebelumnya, kesepakatan serupa telah dicapai dengan AstraZeneca dan Sanofi.
Di bawah perjanjian tersebut, 27 negara anggota Uni Eropa akan dapat memesan hingga 400 juta dosis kandidat vaksin potensial tersebut setelah dinyatakan aman dan efektif oleh otoritas pengatur obat-obatan kawasan itu.
"Kontrak ini mengizinkan negara anggota untuk membeli vaksin untuk 200 juta orang. Mereka juga mempunyai kemungkinan untuk melakukan pembelian tambahan untuk 200 juta orang lagi," kata Komisi Eropa dalam pernyataan.
Untuk mengamankan perjanjian tersebut, EU telah membayarkan uang muka kepada Johnson & Johnson, namun jumlahnya tidak disebutkan.