REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya belum pernah diperlihatkan sama sekali pada parade militer pada Sabtu (10/10). Peringatan berdirinya partai berkuasa ini memamerkan senjata jarak jauh negara itu untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Rudal itu ditampilkan pada kendaraan pengangkut dengan 11 axel, akan menjadi salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar di dunia jika dapat dioperasikan. "Rudal ini adalah monster," kata wakil direktur Open Nuclear Network, Melissa Hanham.
Para ahli mengatakan, bahwa ICBM baru yang lebih besar kemungkinan dirancang untuk membawa beberapa kendaraan masuk kembali independen (MIRV). Ini memungkinkannya untuk menyerang lebih banyak target dan membuat intersepsi lebih sulit.
Direktur Non-Proliferasi dan Kebijakan Nuklir di Institut Internasional untuk Kajian Strategis, Michael Elleman, memperkirakan di Twitter bahwa rudal besar baru itu berpotensi mengirimkan 2.000-3.500 kg ke titik mana pun di AS. Menurutnya, senjata ini lebih mampu daripada Soviet R- 16 atau R-26 ICBM yang tidak pernah digunakan.
ICBM baru kemungkinan dimaksudkan untuk menghilangkan keraguan tentang kemampuan Korut untuk menyerang AS. Mantan perwira intelijen AS untuk Korut, Markus Garlauskas, menyatakan ini dianggap menjadi ancaman tersirat bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan untuk menguji rudal yang lebih besar.
"Jika Hwasong-15 bisa membawa hulu ledak nuklir 'super-besar' ke mana saja di AS, maka pertanyaan yang wajar adalah apa yang bisa dibawa oleh rudal yang lebih besar ini ?," kata Garlauskas.
Selain itu, dalam perayaan itu ditampilkan juga Hwasong-15. Rudal ini merupakan rudal jarak jauh yang pernah diuji oleh Korut dan yang tampaknya merupakan rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM) baru.
Menjelang pawai Partai Buruh yang berkuasa, pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) mengatakan, Kim Jong-un dapat menggunakan acara tersebut untuk mengungkap senjata strategis baru seperti yang dijanjikan sebelumnya tahun ini. Seorang pejabat senior pemerintah AS menyebut tampilan ICBM langkah mengecewakan dan meminta pemerintah untuk bernegosiasi untuk mencapai denuklirisasi total.
Parade tersebut menampilkan rudal balistik Korut untuk pertama kalinya sejak Kim mulai bertemu dengan para pemimpin internasional, termasuk Presiden AS, Donald Trump, pada 2018. Pada video yang dibagikan, Kim muncul saat jam berdentang tengah malam. Mengenakan jas abu-abu dan dasi, dia melambai ke kerumunan dan menerima bunga dari anak-anak sambil dikelilingi oleh pejabat militer di Lapangan Kim Il Sung yang baru saja direnovasi di Pyongyang.
Kim berbicara selama hampir setengah jam, sering kali terlihat berkeringat meskipun udara pagi yang sejuk. Dia meneteskan air mata saat berterima kasih kepada pasukan, dan tersenyum serta tertawa saat melihat misil.
Kim tampak emosional saat berterima kasih kepada pasukan atas pengorbanan mereka dalam menanggapi bencana alam dan mencegah wabah virus korona. Dia bersyukur tidak ada satu pun warga Korut yang dinyatakan positif mengidap penyakit itu, sebuah pernyataan yang sebelumnya dipertanyakan oleh Korea Selatan dan AS.
Pawai itu sangat tertata koreografi, dengan ribuan pasukan berbaris dalam formasi, menampilkan peralatan militer konvensional baru termasuk tank, dan jet tempur yang meluncurkan suar dan kembang api.
Dalam pesan ucapan selamat kepada Kim, Presiden Cina, Xi Jinping, mengatakan bermaksud untuk mempertahankan, mengkonsolidasikan dan mengembangkan hubungan dengan Korut. Kedua negara ini dikenal lama sebaga sekutu dan Korut mendapatkan bantuan besar.