REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Presiden Lebanon Michel Aoun menunda pembicaraan konsultatif untuk membentuk pemerintahan baru hingga 22 Oktober.
Mengambil keputusan yang sejalan dengan tuntutan beberapa kelompok politik untuk menyelesaikan beberapa kesulitan, Aoun menunda pembicaraan dengan parpol di parlemen selama seminggu, lansir kantor berita resmi National News Agency pada Rabu (14/10).
Pemerintahan Perdana Menteri Hassan Diab mengundurkan diri bulan lalu setelah ledakan besar mengguncang pelabuhan Beirut pada 4 Agustus. Ledakan yang menyebabkan kehancuran besar-besaran di ibu kota itu terjadi saat negara itu terguncang krisis ekonomi di tengah perjuangan melawan pandemi Covid-19.