REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia akan terlibat dalam latihan militer skala besar di Samudra Hindia bulan depan. Negeri Kangguru bergabung dengan Amerika Serikat (AS), India dan Jepang yang khawatir dengan pengaruh China di kawasan.
Latihan yang digelar pada bulan November ini tampaknya akan menuai protes dari China. Dilansir dari Aljazirah, Selasa (20/10) Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan latihan itu sebagai bentuk dukungan Australia pada keterbukaan Indo-Pasifik.
"Menunjukkan tekad kolektif kami untuk mendukung Indo-Pasifik yang terbuka dan makmur," katanya.
Kementerian Pertahanan India mengatakan latihan angkatan laut itu akan dilakukan di Laut Arab dan Bengal, sebuah wilayah strategis di Indo-Pasifik yang menjadi lahan kompetisi. Dalam beberapa dekade terakhir, China mencoba mempengaruhi Myanmar, Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh yang memicu kekhawatiran India. Latihan itu digelar saat hubungan antara China dengan Australia, AS, dan India memanas.
China berselisih dengan AS mengenai berbagai hal mulai dari perdagangan, virus corona, hingga hak asasi manusia. Sementara hubungan Australia dengan China memburuk setelah Negeri Kanguru mendesak penyelidikan independen mengenai sumber virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.
Hubungan China dan India memanas setelah terjadi bentrokan antara dua pasukan di perbatasan di wilayah Ladakh pada bulan Juni lalu. Bentrokan itu menjadi bentrokan paling mematikan selama puluhan tahun.
Dalam perkelahian yang terjadi di ujung jurang, para tentara saling menyerang dengan tongkat, batu atau tinju mereka. Sebanyak 20 tentara India tewas dalam peristiwa tersebut. Kabarnya juga ada korban jiwa dari pihak China, tapi Negeri Tirai Bambu tidak mengungkapkan detail mengenai bentrokan tersebut.