REPUBLIKA.CO.ID, Trump mundur dari debat kedua yang dijadwalkan pada Kamis lalu karena tak sepakat tentang format virtual setelah ia terinfeksi Covid-19. Saat itu, dia menyampaikan kekhawatiran tentang mikrofonnya akan dimatikan. “Anda duduk di belakang komputer dan berdebat, itu konyol. Kemudian mereka menyingkirkan Anda kapan pun mereka mau,” kata Trump dalam wawancara 8 Oktober di Fox Business.
Sebelumnya pada Senin, tim kampanye Trump mengatakan tidak senang dengan rangkaian topik yang diumumkan untuk debat Kamis nanti. Mereka beralasan mereka harus lebih fokus pada kebijakan luar negeri dan menegaskan kelompok non-partisan memihak kepada Biden.
"Saya akan berpartisipasi, tetapi sangat tidak adil mereka mengubah topiknya," kata Trump kepada wartawan di atas Air Force One saat dia kembali ke Washington dari aksi unjuk rasa di Arizona.
Seorang Reporter Gedung Putih, Kristen Welker dari NBC News dijadwalkan untuk menjadi pembawa acara debat. Tim Kampanye Biden mengatakan, kedua belah pihak sebelumnya setuju untuk membiarkan moderator memilih subjek. Namun, mereka mengatakan, Trump ingin menghindari membahas responsnya terhadap pandemi Covid-19.
"Seperti biasa, presiden lebih memerhatikan aturan debat daripada mendapatkan bantuan yang dibutuhkan negara dalam krisis," kata Juru Bicara Biden, TJ Ducklo.
Menurut Proyek Pemilu AS Universitas Florida, jumlah orang Amerika yang memberikan suara lebih awal mencapai 30,2 juta pada Senin. Jumlah itu mewakili lebih dari seperlima dari semua suara yang diberikan dalam pemilu 2016.
Pemungutan suara awal kemungkinan akan meningkat pekan ini karena lebih banyak negara bagian membuka pusat pemungutan suara bagi mereka yang ingin menghindari kemungkinan paparan virus Covid-19 di tempat pemungutan suara yang ramai.
Sementara di Florida, lebih dari 2,5 juta telah memilih melalui surat. Penduduk berbaris pada hari pertama pemungutan suara secara langsung. Jajak pendapat Reuters / Ipsos yang dirilis pekan lalu menunjukkan Trump dan Biden secara efektif terikat di Florida. Ini dipandang sebagai kemenangan yang harus dicapai oleh presiden.
Ratusan orang yang mayoritas memakai masker wajah, berdiri di tengah hujan lebat di pagi hari di luar perpustakaan umum di Coral Gables. Seorang Penyelidik Penipuan Asuransi, Louis Perez (57 tahun) mengatakan dia memilih Biden karena penanganan pandemi virus Covid-19 oleh Trump buruk.
"Dia berbohong tentang itu sejak awal," kata Perez. Anggota Partai Republik, Antonio Sanchez mengatakan dia mendukung Trump karena dia membela kebebasan dan melawan sosialisme.
“Kedua putri saya adalah dokter. Saya tidak berpikir ini bisa terjadi di tempat lain selain Amerika,” ujar dia.