REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Keluarga tahanan Palestina Maher al-Akhras mengatakan bahwa mereka bergabung dalam aksi mogok makan hingga ayah mereka dibebaskan, pada Sabtu (24/10).
“Kami mengumumkan akan memulai mogok makan sampai ayah saya bebas,” ujar putri al-Akhras, Tazkeer.
“Kami berada di depan kamar rumah sakit dan tidak diizinkan untuk melihatnya. Ada penjaga keamanan di dalam dan di luar ruangan,” kata dia, merujuk pada anggota Otoritas Penjara Israel.
Dia menambahkan, polisi Israel menyerang ayahnya pada Jumat “dengan cara brutal” dan “sekarang mereka tidak mengizinkan kami untuk menghubunginya.”
Mahkamah Agung Israel membekukan penahanan al-Akhras pada 23 September, sehingga keluarga mengumumkan akan melanjutkan mogok makan sampai dibebaskan.
Al-Akhras, yang telah mogok makan selama 90 hari, ditahan 27 Juli lalu berdasarkan kebijakan penahanan administratif Israel yang memungkinkannya menahan warga Palestina tanpa dakwaan. Sekitar 4.400 tahanan politik Palestina mendekam di penjara Israel, termasuk 39 perempuan dan 155 anak-anak, sementara 350 lainnya di bawah penahanan administratif.
* Bassel Barakat dari Ankara berkontribusi untuk laporan ini