REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Bank Pembangunan Islam (IDB) menandatangani kesepakatan senilai 6,58 juta dolar AS untuk mendukung sektor kesehatan di Palestina. Penandatanganan tersebut dilakukan di kantor Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh di Ramallah, pada Selasa (27/10) waktu setempat.
Perwakilan IDB dan direktur Dana Al-Aqsa di Palestina, Hani Abu Diab, menandatangani perjanjian dengan direktur Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (PECDAR) Muhammad Abu Awad, di hadapan Menteri Kesehatan Mai Alkaila, dan penasihat Perdana Menteri Urusan Dana Arab dan Islam Nasser al-Qatami.
Dalam kesempatan itu, Shtayyeh menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada IDB dan lainnya karena setiap tahun memberikan dukungan yang nyata dan serius untuk sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah. Salah satunya adalah sektor kesehatan.
"Tahun ini sektor kesehatan mengkonsumsi volume terbesar bantuan internasional untuk Palestina karena itu penting dan berkaitan dengan kehidupan keluarga," kata Shtayyeh seperti dilansir di kantor berita Palestina Wafa, Rabu (28/10).
Shtayyeh menambahkan, saat ini pemerintah Palestina juga mempersiapkan rumah sakit lapangan untuk menghadapi pandemi virus Covid-19. "Dalam persiapan untuk musim dingin dan apa yang diharapkan terkait corona, kami sedang mempersiapkan rumah sakit lapangan," ujarnya.
Perjanjian dengan IDB itu meliputi beberapa proyek yaitu dalam hal menyelesaikan, mengembangkan, dan memodernisasi perangkat unit pengolahan air di departemen dialisis di rumah sakit pemerintah, membeli inkubator bayi untuk rumah sakit pemerintah, mengimpor mesin sinar-X canggih ke Qabatiya Medical Center di Jenin.
Selain itu juga membangun, memperluas, memulihkan dan melengkapi departemen dan fasilitas di rumah sakit pemerintah Beit Jala di Bethlehem, melengkapi Rumah Sakit Hugo Chavez, Rumah Sakit Mata di Turmus Aya di daerah Ramallah.
Termasuk juga menyelesaikan, melengkapi dan melengkapi lantai dua Pusat Persalinan Darurat dan Aman di Dhahriya, di Hebron, dan melengkapi serta memperluas gedung rumah sakit pemerintah di Qalqilya.