REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan kabar efektivitas vaksin Covid-19 buatan Pfizer asal Amerika Serikat yang mencapai 90 persen membawa pengaruh positif bagi perekonomian global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan keberadaan vaksin tersebut bisa mendorong sentimen positif, selain hasil pemilu AS.
“Pancemi Covid-19 ini mengguncang perekonomian banyak negara di belahan dunia. Apalagi saat ini ada gelombang lanjutan kasus positif di AS dan Eropa,” kata Menteri Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (10/11).
Vaksin menurut dia menjadi harapan global agar bisa keluar dari masalah ini dan memperbaiki sektor kesehatan serta ekonomi yang timbul akibat pandemi. Menteri Sri Mulyani mengatakan ekonomi Indonesia sudah mulai menunjukkan momentum perbaikan dengan mengecilnya kontraksi dalam pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga, menjadi minus 3,49 persen dari sebelumnya minus 5,32 persen.
“Ada berbagai hal membutuhkan kerja keras lagi supaya kuartal keempat ini momentumnya semakin kuat,” imbuh dia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan vaksin di tengah pandemi akan mendorong kebangkitan dunia usaha.
“Penyelesaian masalah hanya tinggal menunggu waktu sehingga pengusaha tentu bisa lebih dini untuk antisipasi jangan sampai ketinggalan kereta,” kata Wimboh.
Menurut Wimboh, pengusaha kelas menengah atas tidak dapat cepat memulihkan usahanya, sehingga perlu mulai mempersiapkan diri mulai saat ini. Wimboh menilai kondisi sektor jasa keuangan saat ini sudah sangat siap untuk mendukung kembali pulihnya roda ekonomi setelah penemuan vaksin tersebut dengan kondisi likuiditas yang lebih dari cukup.
Wimboh mengungkapkan salah satu rasio yang digunakan untuk menilai risiko likuiditas yaitu loan to deposits ratio (LDR) hingga data terakhir pada periode September-Oktober mencapai 83,16 persen.