REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Kandidat vaksin potensial yang sedang dikembangkan di Denmark dalam uji coba awal hewan terbukti efektif melawan strain virus corona baru yang bermutasi dari cerpelai. Perkembangan ini mendapatkan dorongan setelah laporan penularan Covid-19 terhadap manusia dari hewan sejenis musang tersebut.
Studi awal dari strain virus yang bermutasi atau dikenal sebagai Cluster 5 menunjukkan virus memiliki sensitivitas yang berkurang terhadap antibodi. Kondisi ini mungkin membahayakan kemanjuran vaksin di masa depan.
Pihak berwenang pekan lalu memulai rencana untuk memusnahkan 17 juta cerpelai Denmark dengan mengatakan mutasi ditemukan di peternakan cerpelai. Mutasi yang terjadi dapat membuat manusia tidak efektif menerima vaksin yang saat ini sedang dikembangkan.
Ilmuwan terkemuka di Institut Serum Negara Denmark (SSI) yang menangani penyakit menular, Anders Fomsgaard, menyatakan antibodi dari kelinci yang dirawat dengan kandidat vaksin tahap awal berhasil mengalahkan varian Cluster 5. "Kami tidak dapat menahan diri untuk tidak menguji antibodi kelinci yang kami miliki terhadap Cluster 5 dan berhasil,” katanya.
Kandidat vaksin yang berada dalam tahap awal pengembangan ini akan segera beralih ke uji coba pada manusia. Belum pasti kandidat vaksin terbaru ini akan memiliki efek yang sama dengan uji coba kepada hewan.
"Apakah ini juga berlaku untuk vaksin lain dan apakah itu berlaku untuk antibodi manusia, kami tidak tahu," kata Fomsgaard.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan dalam penilaian risiko ada ketidakpastian yang tinggi tentang potensi ancaman yang ditimbulkan oleh penyebaran virus ke cerpelai, mutasinya, dan akibatnya menyebar kembali ke manusia. Penelitian lebih lanjut terus dilakukan tentang mutasi virus yang kini terjadi.