REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak dan Iran tentang melakukan pembicaraan penguatan hubungan pertahanan dan militer antara kedua negara pada Ahad (15/11). Menteri Pertahanan Irak, Jouma Anad, melakukan kunjungan langsung ke Teheran.
Menurut laporan kantor berita Iran, IRNA, Anad tiba di Teheran pada Sabtu (14/11) untuk kunjungan resmi dua hari. Dia bertemu dengan Kepala Staf Iran, Jenderal Mohammad Baqeri pada hari kedua dalam kunjungan tersebut.
Laporan IRNA mengatakan, tujuan pertemuan itu adalah untuk memperkuat hubungan pertahanan dan militer antara kedua negara. Di samping itu, pembicaraan kedua negara pun dalam upaya menangani berbagai kasus terkait penanggulangan terorisme.
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak membahas kemampuan teknologi pertahanan Iran. Topik itu sehubungan dengan kemungkinan penjualan senjata Iran ke Irak setelah berakhirnya embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa bulan lalu.
Menyusul penggulingan rezim Saddam Hussein di Irak pada 2003 oleh invasi Amerika Serikat, Irak dan Iran telah menjalin hubungan yang kuat. Pertemuan itu merupakan langkah lanjutan untuk memperkuat hubungan yang sudah berjalan.