REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan kementerian pertahanan untuk menandatangani perjanjian dengan Sudan tentang pendirian fasilitas angkatan laut Rusia di negara itu.
Menurut keputusan pemerintah, yang diterbitkan di portal web informasi hukum pada Senin, fasilitas itu akan digunakan untuk pemeliharaan, pasokan dan rekreasi awak kapal perang Rusia.
"Fasilitas itu bertujuan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, bersifat defensif dan tidak ditujukan terhadap negara lain," kata keputusan itu.
Fasilitas tersebut diharapkan mencakup zona pesisir, wilayah perairan dan zona tambat. Menurut dokumen itu, pihak Sudan memiliki hak untuk menggunakan zona tambat yang ditentukan dalam perjanjian dengan badan resmi Rusia.
Empat kapal dapat berlabuh di fasilitas itu secara bersamaan, termasuk kapal perang dengan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan syarat mematuhi norma keselamatan nuklir dan lingkungan. Ketika dibuka, pangkalan tersebut akan menjadi fasilitas angkatan laut kedua Rusia di luar bekas wilayah Uni Soviet, setelah Tartus di Suriah.