REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN – Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen telah menunjuk menteri pertanian baru setelah Mogens Jensen yang mengundurkan diri karena secara ilegal memerintahkan pemusnahan semua cerpelai di Denmark. Menteri Koordinator Pembangunan Rasmus Prehn telah dipilih untuk menggantikan Jensen.
Pemusnahan massal diperintahkan setelah bentuk mutasi virus corona ditemukan di populasi cerpelai. Pihak berwenang khawatir vaksin yang akan dirilis di pasar Eropa dalam beberapa bulan mungkin tidak efektif melawan varian baru virus corona.
Awal bulan ini, 11 orang memperingatkan varian virus yang bermutasi. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan ada wabah baru.
Namun, kementerian kesehatan Denmark mengatakan pada Kamis varian virus corona sangat mungkin punah. Kementerian juga menyebut tidak ada kasus cerpelai lebih lanjut dengan klaster 5 yang telah terdeteksi sejak 15 September.
Perintah awal Jensen tidak memiliki dasar hukum untuk membunuh hewan sehat. Pengawasan tersebut memicu pergolakan untuk membangun konsensus politik, sebuah undang-undang baru yang sekarang mendapat dukungan dari mayoritas parlemen Denmark.
Perintah itu juga menyebabkan reaksi politik yang tajam di Denmark. Partai-partai berhaluan kiri yang mendukung satu partai sosial demokrat mengatakan mereka kehilangan kepercayaan pada mantan menteri. Termasuk oposisi kanan-tengah juga menyatakan keberatan. Meskipun mendapat reaksi keras, petani terus memusnahkan populasi cerpelai.
Di Irlandia, Kepala Dinas Kesehatan Irlandia Tony Holohan memberi perintah kepada departemen pertanian untuk menginstruksikan petani cerpelai agar memusnahkan ternak mereka. Departemen pertanian mengatakan pihaknya bekerja sama dengan para pemilik peternakan cerpelai di Irlandia.
"Peternak cerpelai terus beroperasi dengan kepatuhan penuh dengan semua persyaratan legislatif dan kesejahteraan hewan. Mereka telah bekerja sama sepenuhnya dengan upaya ini," kata departemen pertanian dalam sebuah pernyataan dilansir Euro News, Jumat (20/11).
Irlandia memiliki jumlah cerpelai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Denmark. Di Irlandia hanya ada tiga peternakan dan totalnya sekitar 120 ribu hewan. Namun, pihak berwenang khawatir bahwa yang diperlukan hanyalah satu cerpelai untuk meneruskan mutasi baru virus corona kepada manusia.