REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic dinyatakan positif mengidap virus corona usai tes Covid-19 terbarunya. Kendati demikian, ia mengaku merasa sehat tanpa gejala apa pun. Kroasia saat ini memang sedang berupaya menekan angka kasus corona yang sedang mencapai rekor baru jumlah kematian.
Plenkovic yang memimpin Kroasia sejak 2016 sebagai ketua partai sayap kanan HDZ mulai mengisolasi dua hari lalu setelah istrinya tertular virus corona. Hasil tes awalnya dinyatakan negatif tetapi tes baru pada Senin (30/11) berubah menjadi positif. Kabinet pemerintahannya juga menambahkan bahwa dia akan diisolasi selama 10 hari.
"Perdana menteri merasa sehat saat ini, melanjutkan aktivitasnya, dan menjalankan tugasnya dari rumah. Mengikuti instruksi dokter dan ahli epidemiologi," tambah pernyataan itu dilansir Aljazirah, Senin (30/11).
Setelah mengendalikan kasusnya secara luas, Kroasia telah berjuang melawan lonjakan infeksi yang tajam dalam beberapa pekan terakhir. Sekitar 2.300 pasien saat ini dirawat di rumah sakit di negara berpenduduk 4,2 juta itu.
Para dokter di negara itu telah memperingatkan kekurangan tenaga medis dan peralatan. Para dokter juga mengatakan sistem perawatan kesehatan akan runtuh jika jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 3.000.
Ketika pihak berwenang mengumumkan rekor 74 kematian dalam 24 jam terakhir, pemerintah pada Senin memperketat pembatasan perjalanan yang meminta tes negatif bagi kebanyakan orang yang ingin memasuki negara itu.
Menteri Kesehatan Kroasia Vili Beros juga baru-baru ini dinyatakan positif mengidap virus itu. Akan tetapi pada Senin dia mengatakan akan tetap melanjutkan pekerjaannya.
Rumah sakit di Kroasia sedang berjuang dengan lonjakan jumlah pasien, keterbatasan tempat tidur, dan peralatan serta kekurangan staf karena lebih dari 1.000 dokter sendiri telah terinfeksi. Kroasia telah mencatat 128.442 kasus virus corona dan 1.786 kematian, menurut statistik oleh Universitas John Hopkins.