Selasa 01 Dec 2020 17:50 WIB

Australia dan AS Kerja Sama Buat Rudal Hipersonik

Australia menyisihkan dana hingga 9,3 miliar dolar untuk sistem pertahanan rudal

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Rudal
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rudal

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia dan Amerika Serikat (AS) akan bekerja sama mengembangkan rudal jelajah hipersonik. Hal itu diharapkan dapat memberi kedua negara lebih banyak opsi untuk mencegah agresi terhadap kepentingannya. 

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynold menyebut proyek bilateral dengan AS itu bakal membawa perubahan signifikan dalam hal kapabilitas pertahanan kedua negara. Menurut dia, hal itu nantinya akan turut menguntungkan kawasan dan mitra keamanan Australia serta AS.

Baca Juga

Kendati demikian, Reynold menekankan bahwa negaranya tetap berkomitmen terhadap perdamaian. “Kami tetap berkomitmen untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan serta Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, dan makmur," ujarnya pada Selasa (1/12), dikutip laman Aljazirah. 

Plt Wakil Menteri Pertahanan AS Michael Kratsios mengatakan proyek tersebut, yang secara resmi dikenal dengan nama Southern Cross Integrated Flight Research Experiment (SCIFiRE) dibangun di atas 15 tahun kolaborasi antara militer AS dan Australia.

“Inisiatif ini akan menjadi penting untuk masa depan penelitian dan pengembangan hipersonik, memastikan AS dan sekutu kita memimpin dunia dalam memajukan kemampuan perang transformasional ini,” kata Kratsios dalam sebuah pernyataan.

Tahun ini Australia menyisihkan dana hingga 9,3 miliar dolar Australia untuk sistem pertahanan rudal jarak jauh berkecepatan tinggi, termasuk penelitian hipersonik. Pada Juli lalu, Australia mengatakan akan meningkatkan pengeluaran pertahanan sebesar 40 persen selama 10 tahun ke depan guna  memperoleh kemampuan serangan jarak jauh di udara, laut, dan darat. 

Australia memang ingin memperluas fokus militernya dari Pasifik ke kawasan Indo-Pasifik. China dan Rusia diketahui juga sedang mengembangkan rudal jelajah hipersonik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement